Lombok Timur (Inside Lombok) – Kabupaten Lombok Timur (Lotim) menjadi salah satu kabupaten dengan kepesertaan BPJS kesehatan yang cukup banyak, yakni mencapai 1.283.824 jiwa atau sekitar 92,22 persen dari jumlah penduduk yang mencapai 1.392.099 jiwa. Dari banyaknya kepesertaan tersebut, angka keaktifan peserta masih terbilang rendah.
Tercatat angka keaktifan peserta BPJS Kesehatan di Lotim yakni sekitar 62,10 persen. Bahkan kondisi tersebut membuat Lotim masuk ke dalam daftar tiga daerah di NTB yang belum mencapai Universal Health Coverage (UHV) atau cakupan kesehatan universal.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Lotim, M. Sukiman Azmy saat rapat koordinasi dengan pihak BPJS Kesehatan Cabang Lombok Timur mengatakan bahwa saat ini pihaknya tengah mengalami keterbatasan fiskal. Namun tetap berkomitmen untuk mencapai UHC demi terciptanya rasa aman bagi masyarakatnya.
Adapun kepesertaan BPJS Kesehatan kategori PBI atau iuran yang dibayarkan oleh pemerintah, Sukiman menduga masih salah sasaran sehingga meminta untuk menyisir kembali data kepesertaan. “Masih ada kepesertaan PBI yang salah sasaran, untuk itu nanti saya minta untuk disisir,” terangnya, Jumat (15/09/2023).
Sementara itu, Kepala BPJS Kesehatan Lotim, Gusti Ngurah Catur Wiguna mengatakan saat ini masih ada sekitar 38.670 jiwa masyarakat yang belum masuk dalam kepesertaan BPJS Kesehatan. Ia juga menjelaskan jika Lotim ingin mencapai UHC per Desember 2023, harus menyiapkan anggaran senilai Rp1,5 miliar lebih.
“Saran saya untuk mencapai angka tersebut harus memanfaatkan dana dari alokasi umum bidang kesehatan,” ungkapnya. Untuk itu Gusti berharap agar Pemkab Lotim membentuk tim percepatan UHC serta penganggaran pada APBD 2024 untuk mencapai 98 persen UHC. (den)