Mataram (Inside Lombok) – Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi NTB mulai menyusun pola penanganan sampah selama event MotoGP pertengahan Oktober mendatang. Ratusan orang petugas kebersihan yang berasal dari masyarakat setempat akan diterjunkan saat event internasional itu berlangsung.
Kepala Bidang Persampahan DLHK Provinsi NTB, Firmansyah mengatakan pola penanganan sampah di sekitar kawasan Sirkuit Mandalika sama seperti saat event MotoGP diselenggarakan di 2022 lalu. Di mana pemilahan sampah dilakukan di lokasi, sebelum dibuang ke TPA.
“Kita bukan hanya angkut-buang, tapi juga pemilahan di lokasi. Saat keluar dari lokasi MotoGP (Sirkuit Mandalika, Red) yaitu sampah yang sudah pada posisi terpilah,” katanya, Senin (18/9) sore.
Dijelaskan Firman, selama event MotoGP sampah dipilah ke dalam tiga kategori. Antara lain sampah organik, anorganik, dan residu. Ada dua TPS sementara yang disiapkan di dekat lokasi bazar dan arena sirkuit untuk melakukan pemilahan tersebut.
“Kita melakukan pemilahan di lokasi. Jadi sampah yang tercampur dari titik-titik timbulan sampah di lokasi kegiatan itu dibawa ke TPS. Jadi di TPS dilakukan pemilahan,” tambahnya.
Pada penyelenggaraan MotoGP tahun lalu jumlah sampah yang dikumpulkan petugas mencapai 66 ton. “Jika penonton dalam sehari 50 ribu, maka sampahnya bisa sampai 20 ribuan ton,” ungkap Firman.
Selama event MotoGP berlangsung ada sekitar 200 orang petugas kebersihan yang siap diterjunkan. Armada pengangkut sampah yang digunakan tidak saja berasal dari pelaksana event, melainkan dari DLHK NTB juga ikut membantu.
“Itu terutama untuk pengangkutan sampah dari TPS ke TPA. Karena ini wilayahnya Lombok Tengah, jadi dibuang ke TPA Pengengat di Lombok Tengah,” jelasnya.
Berkaca pada penyelenggaraan event tahun lalu, DLHK NTB akan berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat setempat, penonton dan pelaku bazar agar membantu membersihkan sampahnya. Selain itu, pemilahan sampah diupayakan bisa lebih maksimal agar memudahkan petugas untuk melakukan pengangkutan.
“Kalau sampah organik dikelola oleh teman-teman di BSF Sengkol dan yang anorganik juga sama dengan kendaraan yang berbeda. Kalau residunya baru di buang ke TPA Pengengat,” tandasnya. (azm)