26.5 C
Mataram
Jumat, 22 November 2024
BerandaDaerahHarga Beli Bagus, Petani Tembakau Semringah

Harga Beli Bagus, Petani Tembakau Semringah

Mataram (Inside Lombok) – Harga beli tembakau saat musim panen tahun ini dirasa cukup berpihak pada petani, yaitu Rp70 ribu per kilogram (kg) untuk daun top tembakau virginia. Hal itu pun membuat petani tersenyum.

Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) NTB, Sahminuddin menerangkan pada tahun-tahun sebelumnya harga beli maksimal untuk daun top tembakau virginia hanya Rp50 ribu per kg. Karena itu, kenaikan 40 persen saat ini sangat menguntungkap petani.

Kenaikan harga beli tembakau virginia menurutnya dipengaruhi semakin banyaknya produsen rokok-rokok yang tidak bercukai yang berani membeli dengan harga tinggi. “Tapi ini karena terbatasnya jumlah produksi, itu kan sudah hilang hampir 30 persen (produksi tembakau) karena hujan itu, dan naiknya (harga) bukan karena kondisi normal,” ujar Sahminuddin, Kamis (21/9).

Diakuinya, permintaan yang tinggi untuk rokok tanpa pita cukai turut mendorong produksinya yang juga tinggi. “Masyarakat membutuhkan rokok tidak bercukai ini karena harganya lebih murah,” ungkapnya.

Kendati demikian, perusahaan besar ini justru tidak siap membeli dengan harga yang tinggi seperti halnya produsen rokok tidak bercukai. Di mana dengan kenaikan cukai terus-menerus, otomatis harga jual rokok bercukai akan semakin mahal. “Perusahaan-perusahaan besar ini tidak berani membeli tembakau dengan harga mahal. Karena adanya beban kenaikan cukai rokok,” terang Sahminuddin

Sementara di satu sisi, pemerintah tidak bisa menertibkan produsen-produsen rokok tidak bercukai. Justru sekarang ini yang banyak membeli tembakau dari pertani adalah produsen-produsen rokok tidak bercukai. Artinya dengan kondisi seperti ini, maka pemerintah akan kehilangan potensi penerimaan dari hasil tembakau bercukai. Karena produksi rokok bercukai akan semakin berkurang.

“Tahun ini target penerimaan DBH-CHT sebesar Rp223 triliun. Perkiraan saya tidak sampai sebesar Rp190 triliun DBH-CHT diterima sama negara. Selain itu karena tidak tertibnya pencatatan tembakau yang dibawa ke luar daerah, NTB juga diperkirakan akan kehilangan cukup besar penerimaan dari tembakau,” jelasnya. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer