Mataram (Inside Lombok) – Penjabat (Pj) Gubernur NTB yang baru dilantik pada 19 September 2023 kemarin, dari kalangan pengusaha berharap agar penjabat Gubernur baru tidak membuat kebijakan – kebijakan yang kontradiktif dengan kebijakan yang sudah ada di masa kepemimpinan sebelumnya. Kemudian dapat melanjutkan program-program yang sudah ada.
Ketua Asosiasi Pengusaha Hiburan (APH) Senggigi, Suhermanto mengatakan program-program yang dibangun oleh Gubernur dan Wakil Gubernur NTB Periode 2018-2023, Dr. Zul dan Dr. Rohmi, secara spesifik programnya sudah memberi dampak sangat positif kepada dunia usaha, terutama di Senggigi. Banyak event-event besar yang terselenggara di Provinsi NTB dan menghidupkan Senggigi.
“Penjabat baru gubernur NTB kami harapkan semakin memberikan perhatian lebih besar kepada kawasan Senggigi. Karena Senggigi adalah penyangga destinasi wisata lainnya yang ada di Pulau Lombok, seperti KEK Mandalika,” ujar Suhermanto, Rabu (20/9).
Menurutnya KEK Mandalika tidak bisa berdiri sendiri, meskipun sudah banyak event-event digelar disana bahkan skala internasional. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa wisatawan juga membutuhkan rekreasi ataupun tempat wisata untuk berlibur. Maka dari itu ditopang kebangkitan KEK Mandalika oleh Senggigi, Gili dan lainnya.
“Ndak cukup hanya di kawasan mandalika, kemudian disananya ada kawasan-kawasan yang belum tertata. Apalagi ada MotoGP Oktober besok, tamu yang datang pasti banyak dan butuh kamar hotel,” terangnya.
Lebih lanjut, Lombok Tengah tidak bisa menampung sendiri tamu-tamu yang datang menonton dan menginap. Alternatif utamanya adalah Kota Mataram dan Senggigi yang sudah memiliki hotel Bintang dan non bintang yang cukup memadai.
“Makanya itu, Senggigi harus diperhatikan. Paling penting diperhatikan di Kawasan Senggigi adalah jalan-jalan yang memadai, atau penataan kawasan dengan mengintervensi dusun-dusun yang masih kumuh untuk menguatkan kesan Senggigi sebagai destinasi wisata yang representatif,” tuturnya.
Apalagi Senggigi adalah pintu masuk bagi wisatawan yang datangnya dari Bali. Dan banyak hal lain yang diharapkan intervensi dari pemerintah provinsi, melalui kepala daerahnya. “Semoga penjabat gubernur NTB yang baru bisa memberikan warna terhadap kebijakan pembangunan di daerah ini,” imbuhnya. (dpi)