Mataram (Inside Lombok) – Gelaran MotoGP mandalika pada 13-15 Oktober mendatang diperkirakan menyedot 60 ribu penonton dan meningkatkan intensitas kendaraan yang beroperasi di jalan. Untuk itu, Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda NTB menyiapkan rekayasa lalu lintas guna menghindari penumpukan orang maupun kendaraan, baik arus kedatangan maupun kepulangan usai menonton.
Dirlantas Polda NTB, Kombes Pol Djoni Widodo menerangkan manajemen rekayasa lalu lintas untuk mengawal MotoGP Mandalika sudah disiapkan pihaknya. Untuk pengamanan tahun ini akan berbeda dengan pengamanan di 2022 lalu, yaitu menerapkan sistem contra flow.
“Kalau kita menggunakan satu jalur dari wilayah bandara menuju Bundaran Songgong tahun lalu terjadi kemacetan, sehingga jalur Songgong ke bandara kita akan buat sistem contra flow,” ujar Djoni, Senin (9/10).
Semua penonton dari lima pintu masuk, baik dari Bandara Lombok, Kayangan, Lembar, Gili Mas, Bangsal semua akan ketemu di bundaran bandara. Di mana ini merupakan titik penyekatan pertama oleh Event Organizer (EO) dan petugas kepolisian.
Nantinya pada titik tersebut akan ada diberikan petunjuk dan informasi kepada penonton untuk menuju sirkuit sesuai dengan tiket mereka masing-masing. “Misalkan penonton yang berjenis tiket A,B,C,H nanti akan melewati jalur normal dari bundaran bandara menuju bundaran Songgong , sedangkan tiket D,E,F,GA dan 360 juga akan melewati jalur normal dari bundaran bandara ke bundaran Songgong,” terangnya.
Sedangkan jenis tiket I,J,K, penonton akan dialihkan menuju ke Sengkol karena parkir daerah barat. Penonton yang berjenis tiket premiere class, deluxe class dan VIP serta undangan akan siapkan jalur khusus yang contraflow dengan panjangnya 17,40 meter.
“Nanti akan saya buatkan alur dengan menetapkan cone di tengah-tengah jalan untuk memberikan akses kepada primer kelas, primer kelas, deluxe kelas dan VIP serta undangan. Saya sudah siapkan 1700 cone,” sambungnya.
Nantinya, untuk A,B,C,H dan D,E,F,GA yang tadi lewat jalur normal nanti sebelum bundaran Songgong 500 meter sebelum bundaran akan dibuat alur lagi dengan membelah jalur menjadi dua bagian. Dimana A,B,C,H ambil sisi kiri D,E,F,GA sisi kanan. Karena A,B,C,H begitu di bundaran Songgong penonton akan datang belok kiri menuju labuhan alam menuju lokasi parker dengan kapasitasnya 9000 lebih untuk kendaraan roda 4 dan roda 2. Sedangkan D,E,F,GA nanti sebelum bundaran Songgong dia ambil sisi kanan, mereka memutari bundaran itu dan akan diarahkan ke G2.
“A,B,C,H setelah parkir mereka akan diangkut menggunakan shuttle bus dibawa menuju pintu utama masuk melalui black gate 2, disitu sudah ada petugas parkir yang mengarahkan penonton A,B,C,H maupun vip class, deluxe class, itu arus kedatangan penonton. sedangkan arus kembalinya kebalikannya. yang I, J,K tetap kembali lewat Sengkol,” bebernya.
Sementara, untuk arus kepulangan A,B,C,H nanti melihat jalur yang digunakan DEFGA jika mereka dari parkir G2. Karena diperkirakan penonton dengan jumlah cukup banyak sekitar 34 ribu. Nantinya mereka pulang tetap akan lewat Sengkol menuju ke bypass.
“Jam 3 sore pun akan saya pinggirkan untuk yang contra flow (cone). untuk persiapan kembalinya penonton. ABCH yang kembali mereka melihat situasi, kalau bundaran Songgong memungkinkan untuk dilewati penonton kita akan lewatkan bundaran Songgong masuk ke bypass,” tuturnya.
Lebih lanjut, tetapi jika terjadi kepadatan yang luar biasa. Maka nanti A,B,C,H akan dibelokan ke kanan yang menembus kota Praya. Sehingga mereka tidak melewati bundaran Songgong. “Jangan sampai kita paksakan nanti akan terjadi krodit. Kita pakai sistem selang air, jalur yang lebih Panjang tetapi lancer daripada pendek tapi terjadi penumpukan,” demikian. (dpi)