33.5 C
Mataram
Minggu, 27 Oktober 2024
BerandaRagamSatukan Budaya dan Teknologi Melalui Pameran Kebudayaan

Satukan Budaya dan Teknologi Melalui Pameran Kebudayaan

Mataram (Inside Lombok) – Biasanya budaya memiliki konotasi yang merujuk zaman dulu dan usang. Berbeda halnya dengan teknologi sering dikonotasikan sesuatu yang berbau modern, masa depan dan terbaru. Pada pameran kebudayaan yang sengaja diselenggarakan berbarengan dengan MotoGP menggabungkan dua hal tersebut dengan tema Berpacu Berbudaya.

Direktorat pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbud dan Balai
Pelestarian Kebudayaan Wilayah XV, Abi Kusno mengatakan, penyelenggaraan pameran kebudayaan terpusat Taman Budaya NTB. Pameran kebudayaan berpacu berbudaya ini bertujuan untuk mengangkat objek pemajuan kebudayaan yang bukan hanya benda. Seperti kerajinan tenun dan seni musik, tapi juga tarian perayaan, ritual, teknologi tradisional, hingga ketangkasan.

“Kita juga sekaligus memperkenalkan Komunitas pegiat kebudayaan dari Provinsi NTB
Diperkirakan akan ada 100.000 pengunjung dari dalam maupun luar negeri,” katanya Kamis (12/10) pagi.

Kesempatan seperti ini dilihat Direktorat PPK dan BPK XV untuk turut ambil bagian memperkenalkan kekayaan budaya di wilayah NTB secara khusus. “Dengan MotoGP 2023, Berpacu Berbudaya dibuat menjadi rangkaian pameran kebudayaan berupa lintasan budaya yang akan dilewati menggunakan bus pacu mengelilingi 4 titik yang masing-masing titik diwakili oleh satu komunitas penggiat kebudayaan,” katanya.

- Advertisement -

Melalui kesempatan tersebut, para komunitas atau pegiat memperkenalkan kebudayaan NTB melalui media atau teknologi modern. Dengan adanya pameran kebudayaan berpacu berbudaya ini, diharapkan pengunjung lokal maupun internasional tidak hanya mengenal NTB sebagai tempat perhelatan Moto GP 2023 atau sebagai objek wisata yang terkenal dengan keindahan alamnya saja.

“NTB juga memiliki beragam kebudayaan daerah yang unik dan tentu saja bisa masuk dan
mengikuti perkembangan teknologi tanpa mengurangi nilai budaya aslinya,” ujarnya. Ia berharap, pameran kebudayaan yang digelar tidak hanya berhenti di NTB aja dan bisa menjadi contoh bagi daerah-daerah lain agar lebih dikenal oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. (azm)

- Advertisement -

Berita Populer