25.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaEkonomiTidak Semanis Tahun Lalu, Keterisian Kamar Hotel Melati di Mataram Minim di...

Tidak Semanis Tahun Lalu, Keterisian Kamar Hotel Melati di Mataram Minim di MotoGP 2023

Mataram (Inside Lombok) – Hotel melati di Kota Mataram tidak bisa merasakan buah semanis MotoGP Mandalika di 2022 lalu. Pasalnya, jika pada tahun lalu kamar di hotel melati di Kota Mataram ikut penuh, pada gelaran MotoGP Mandalika di 2023 ini keterisiannya justru disebut hanya mencapai 5 persen.

Ketua Perhimpunan Hotel Melati (PHM) Kota Mataram, I Gede Wenten mengatakan event MotoGP di Mandalika kali ini tidak memberi dampak signifikan, berbeda dengan di 2022 lalu. Karena itu, pemerintah diharapkan turut membantu sosialisasi maupun promosi terkait keberadaan hotel-hotel melati.

Upaya lain yang diharapkan bisa membantu ke depannya adalah kerja sama yang dijalin dengan travel agent luar NTB, seperti dari Bali dan daerah lainnya. “Mungkin yang penuh hotel berbintang, saya juga tidak tahu. Tapi bagi hotel melati, okupansi hotel paling banter 5 persen. Pada MotoGP duluan (2022, Red) kita sampai kehabisan kamar, sampai oper sana sini,” ujar Wenten saat dihubungi, Senin (16/10).

Dijelaskannya, pelayanan di hotel melati dipastikan memiliki standar yang menjamin kenyamanan tamu, begitu juga dengan harga kamar yang ditawarkan tidak ada kenaikan signifikan jika dibandingkan dengan hotel berbintang. Bahkan hotel melati di Kota Mataram sudah berbenah jauh-jauh hari sebelum MotoGP Mandalika 2023 digelar.

“Hunian hotel melati saya saja cuma dapat dua kamar yang dipakai dari 23 kamar. Kita dan kawan-kawan sudah standar kebersihan, dan kita pun tidak membuka harga dengan mahal. Standar harga Rp250-300 ribu, tidak ada yang mahal kecuali paviliun,” terangnya.

Diakuinya, untuk pemesanan kamar baru didapati pada hari terakhir perhelatan event. Lain halnya di tahun lalu, para tamu akan tinggal lebih lama di hotel. Pesanan pun dilakukan satu bulan sebelum event berlangsung. Kondisi ini juga tidak hanya pada saat MotoGP saja, beberapa event olahraga balap motor sebelumnya juga hotel melati sepi pesanan. “Itu tamu masuk 3 hari sebelumnya sudah check in, kami juga punya standar sesuai kebutuhan. Tidak ada juga menaikkan harga seperti tahun lalu,” ucapnya.

Sepinya hunian kamar hotel melati pada event besar kali ini, karena banyaknya penonton dari luar daerah tidak menginap. Bahkan mereka banyak yang datang dari Bali menggunakan sepeda motor, agar bisa kembali lagi pada sore harinya. Hal ini dikarenakan tingginya harga akomodasi transportasi udara, sehingga banyak yang menggunakan jalur darat. “Ini menjadi perhatian pemerintah daerah, harga tiket ke Lombok saja bisa Rp1,2 juta, Rp1,3 juta. Sehingga di kapal laut pun membludak,” terangnya.

Sementara itu, melihat kondisinya seperti ini maka pemerintah harus gencar-gencarnya melakukan promosi. Termasuk event-event besar lainnya yang diselenggarakan di NTB, tak terkecuali MotoGP. “Begitu juga teman-teman di hotel melati melakukan pembenahan diri juga, nyatanya kita sudah berbenah. Tapi ya kita harapkan supaya promosi lebih baik lagi,” imbuhnya. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer