Mataram (Inside Lombok) – Bank Indonesia (BI) mendorong kebangkitan ekonomi NTB, terutama melalui diversifikasi komoditas unggulan non tambang untuk kebutuhan ekspor. Terlebih NTB punya banyak komoditas non tambang yang mampu menembus pasar global. Sumber daya ini dinilai mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah semakin baik, sehingga pertumbuhan ekonomi tidak hanya didominasi ekspor hasil tambang semata.
“Antusiasme dan permintaan calon buyer (pembeli) dari luar negeri terhadap komoditas unggulan di Provinsi NTB tercatat sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas produk-produk NTB memiliki daya saing di pasar global,” ujar Kepala Perwakilan BI NTB, Berry Arifsyah Harahap, Senin (16/10).
Diterangkan, baru-baru ini beberapa komoditas non tambang telah diekspor oleh dua perusahaan eksportir di NTB. Antara lain CV. Anugrah Sahhied yang mengekspor ikan tuna dan CV. Lombok Resources yang mengekspor buah manggis. Sebelumnya juga sudah dilakukan ekspor vanili dengan tujuan ke Amerika Serikat.
“Kita baru-baru ini melakukan kegiatan pelepasan ekspor komoditas unggulan non tambang NTB berupa ikan tuna ke Singapura senilai Rp1,09 miliar dan buah manggis sebanyak 1 ton ke Dubai senilai Rp102 juta,” ucapnya.
Diharapkan dengan capaian ekspor non tambang ini memperkuat komitmen para stakeholder terkait untuk terus berkolaborasi dalam mendukung kebangkitan ekonomi NTB. Terutama dengan memanfaatkan peluang sumber pertumbuhan ekonomi baru yang lebih berkualitas.
Sebagaimana diketahui, PDRB NTB non tambang triwulan II 2023 tercatat masih melanjutkan tren pertumbuhan positif dengan tumbuh sebesar 4,11 persen (yoy). Secara khusus, pertumbuhan tersebut didukung oleh kinerja positif perdagangan dan transportasi seiring dengan momentum HBKN (Hari Besar Keagamaan Nasional) serta pemulihan aktivitas pariwisata yang tercermin dari peningkatan kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara.
“Perkembangan positif tersebut turut didukung oleh inflasi yang terkendali. September 2023 inflasi NTB mencapai 2,29 persen (yoy), melandai dari bulan sebelumnya mencapai 2,84 persen (yoy) dan telah kembali pada rentang target 3±1 persen,” jelasnya.
Terpisah, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) NTB Wahyuddin mengatakan, kelompok komoditas ekspor NTB yang terbesar pada Agustus 2023 ada ikan dan udang sebesar 1.945.468 dolar Amerika Serikat (AS) (0,48 persen), daging dan ikan olahan sebesar 630.691 dolar AS (0,16 persen), garam, belerang, kapur sebesar 384.745 dolar AS (0,09 persen), serta biji-bijian berminyak sebesar 415.536 dolar AS (0,49 persen).
“Negara ada Korea Selatan, Australia, Hongkong, Thailand, Jepang, dan India. Ekspor Kelompok Ikan dan Udang ditujukan ke Amerika Serikat, Singapura dan Malaysia. Sedangkan kelompok komoditas Daging dan Ikan Olahan ditujukan ke Amerika Serikat dan lainnya,” ujarnya. (dpi)