Lombok Tengah (Inside Lombok) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Tengah (Loteng) menyatakan dampak kemarau panjang yang dipengaruhi fenomena El Nino menyebabkan kekeringan hampir di seluruh kecamatan di kabupaten tersebut. Saat ini ada sepuluh kecamatan yang masih mengalami krisis air.
Kepala BPBD Loteng, Ridwan Makruf mengatakan dari 12 kecamatan yang ada di Loteng informasi awal yang disampaikan ada sekitar enam kecamatan yang terdampak kekeringan. Namun saat ini jumlah tersebut sudah meluas menjadi sepuluh kecamatan.
“Kecamatan Batukliang di Tojong-ojong saja sudah minta air bersih, terus Kecamatan Kopang juga sudah minta, Batukliang Utara saja yang tidak pernah minta ini,” ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (25/10/2023).
Dikatakan, dari 10 kecamatan yang terdampak kekeringan itu Kecamatan Jonggat yang paling parah karena permintaan air bersih dari masyarakat semakin meningkat. “Permintaan air bersih yang paling banyak ke Jonggat itu hampir di semua desa. Armada kita konsen ke sana karena setiap hari ada permintaan bisa empat sampai lima tangki,” imbuhnya.
Ridwan menyebutkan dampak kemarau panjang ini juga menyebabkan sumber air yang dikelola oleh PDAM ikut surut, sehingga penyaluran air bersih kepada masyarakat mulai bergulir. “Sekarang saja sudah mulai bergilir caranya, Batukliang Utara saja yang belum ada permintaan karena ada mata air di sana,” katanya. (fhr)