Mataram (Inside Lombok) – Pesta demokrasi di Indonesia akan segera digelar. Para aparatur sipil negara (ASN) diminta untuk tetap berhati-hati agar tidak terlibat politik praktis, karena hal tersebut bisa melanggar aturan terkait disiplin ASN.
Wakil Ketua MPR RI, Fadel Muhammad saat berkunjung ke Kantor Gubernur NTB, Kamis (2/11) pagi menekankan ASN harus tetap netral. Sorotan pun diberikannya pada Penjabat (Pj) Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi yang disebutnya harus tetap netral selama memimpin sementara pemerintahan di NTB saat ini. “Tentu kita minta Pj untuk netralitas, apalagi di PNS tidak boleh terlibat,” katanya.
Pj Gubernur diingatkan agar tidak ikut serta dalam menangani sesuatu atau dalam istilah yang sering digunakan saat ini yaitu “cawe-cawe”. Pj Gubernur NTB yang dilantik pada 19 September lalu harus tetap menjaga integritasnya sebagai ASN. “Tidak boleh terlibat dalam cawe-cawe pemilihan apapun juga. Harus menjaga integritasnya,” ungkapnya.
Selain itu, Fadel juga mengingatkan agar seluruh lapisan masyarakat tetap menjaga kondusifitas daerah. Jangan sampai ada perpecahan di tengah masyarakat karena berbeda pilihan. “Ini yang kita hindari,” katanya.
Karena di tingkat pusat terutama para calon juga tetap saling menghormati. Apalagi baru-baru ini ketiga calon diundang untuk makan siang bersama di Istana oleh Presiden Joko Widodo. Pemilihan nanti berdasarkan kalender akan digelar pada 14 Februari 2024 mendatang. “Kan katanya Presiden juga mau netral,” tegasnya.
Sementara itu, Pj Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi memastikan netralitas pada tahun politik bisa terealisasi. Segala bentuk pelayanan kepada masyarakat harus tetap sesuai aturan dan tidak terpengaruh. “Kita tetap bekerja sebaik-baiknya. Pesan Pak Presiden itu bagus untuk mengingatkan agar kita tetap fokus bekerja dengan agenda-agenda yang sudah disebut,” tegasnya.
Ia mengatakan, siap untuk dievaluasi kinerja selama menjabat sebagai Pj Gubernur. “Kalau sudah bekerja yang terbaik dengan orientasi sesuai arahan pusat kita serahkan penilaian itu ke presiden,” ucapnya. (azm)