Jakarta (Inside Lombok) – Provinsi NTB menjadi perwakilan Indonesia pada kegiatan Women’s International Club (WIC) di Jakarta, Rabu (8/11) pagi. Pada kesempatan tersebut, NTB mempromosikan kain khas hingga jajanan tradisional.
Penjabat Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi mengatakan ini kali kedua NTB menjadi tuan rumah dalam event tersebut. “Ini seakan memutar memori dan ini menjadi kedua kali kita menjadi host acara WIC ini. Dulu tahun 2016 kita jadi host,” katanya, Rabu (8/11) pagi.
Event ini lanjut Gita menjadi ajang promosi yang sangat bagus untuk produk-produk di NTB. Mengingat WIC juga diikuti oleh negara-negara anggota. “Bagian dari upaya pengembangan ekonomi kreatif di daerah kita,” katanya.
Produk NTB akan lebih dikenal dan tentunya akan memberikan dampak positif terhadap para pelaku usaha yang ada. Karena pada saat event, pakaian khas Lombok dipakai oleh ibu negara dan istri pejabat penting lainnya. “Ini upaya kita dalam mendekatkan pasar kepada industri. Dengan pasti pasarnya mereka akan terus berkarya meningkatkan kualitasnya,” katanya.
Selain tenun, kuliner khas NTB menjadi sajian pada saat event. Seperti cerorot, tarek, abug dan beberapa jajan khas lainnya. “Ada permen susu Sumbawa juga. Kita ada di boot utama,” katanya.
Sementara itu, Penjabat Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi NTB, Lale Prayatni Gita Ariadi mengatakan bahwa adanya event WIC menjadi momentum NTB dikenal banyak orang. Dengan begitu akan mampu menghadirkan wisatawan dari berbagai penjuru dunia. “Kita menjadi ikon hari ini, dan kita berharap bahwa semua duta besar negara – negara sahabat mengenal NTB,” ungkapnya.
Nuansa NTB sukses menghiasi pembukaan WIC, mulai dari gate utama yang dihias dengan dekor nuansa NTB, panggung yang dihiasi nuansa NTB, tarian Sumbawa dan gamelan, serta makanan yang disiapkan langsung dibawa dari NTB.
“Kami memberikan nuansa NTB dengan totalitas, mulai dari Gate, panggung bahkan makanan yang dibawa langsung dari NTB, seperti cerorot, tumbek, burasak dan lain sebagainya,” ungkap Bunda Lale.
Adapun stand utama yang dihiasi dengan berbagai ornamen nuansa NTB, demo pembuatan kain tenun dengan alat tradisional, produk – produk UMKM, seperti kain tenun, baju tenun, topi dan lain sebagainya. (azm)