Mataram (Inside Lombok) – Tingginya harga beras saat ini masih menjadi atensi pemerintah untuk mengupayakan menekan harga di pasaran. Namun jika kondisi ketersediaan beras dalam kondisi darurat, maka bisa saja beras impor masuk ke NTB untuk menstabilkan harga. Meskipun pada kenyataannya daerah sangat menolak dengan adanya beras impor masuk.
Pemprov NTB pun sebelumnya dengan tegas menolak masuknya beras impor, karena produksi yang dinilai mencukupi untuk kebutuhan masyarakat. Bahkan NTB menjadi satu-satunya daerah di Indonesia yang hingga saat ini masih bertahan menggunakan produksi pangan dalam negeri.
Penjabat Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi menyebutkan pemerintah daerah terus melakukan pemantauan dan pengendalian terhadap lonjakan harga beras belakangan ini. Apalagi ketika komoditas yang satu ini menjadi salah satu penyumbang inflasi daerah.
Kendati, terkait kemungkinan pasokan beras impor masuk ke NTB sebagai imbas dari kebijakan pemerintah pusat terhadap pemenuhan program bantuan pangan, harus tetap melalui kajian. “Kalau dalam keadaan ketersediaan, memadai, mencukupi kemudian dipaksakan untuk masuk, bagaimana dengan petani kita? Hasil rapat koordinasi terakhir dengan semua pihak, termasuk Bulog NTB, kondisi stok pangan NTB masih mencukupi hingga beberapa bulan kedepan,” ujar Gita, Jumat (10/11).
Ketersedian tersebut di luar kebutuhan program bantuan pangan. Beberapa wilayah juga beberapa waktu ke depan akan melakukan panen meski jumlahnya tidak signifikan karena dihadapkan dengan el nino berkepanjangan. Bisa saja hal itu merupakan potret nasional, tetapi potret lokal ada juga.
“Itu yang kita pastikan. Kalau memang cadangan kita menipis, ya nggak boleh ego-ego kita juga (menolak beras impor masuk,red),” ucapnya. Pihaknya berharap ketersediaan pangan NTB akan tetap dalam kondisi kondusif.
Selain itu, Gita meminta masyarakat agar memaksimalkan program operasi pasar yang dilakukan oleh Bulog di sejumlah wilayah setiap harinya. “Silakan masyarakat memanfaatkan momentum operasi pasar yang dilakukan bulog sampai ke pelosok-pelosok itu. Kualitas beras bulog juga sangat luar biasa dan mereka memiliki pabrik penggilingan canggih juga itu,” jelasnya. (dpi)
