Lombok Timur (Inside Lombok) – Dugaan korupsi pada pembangunan sumur bor di Desa Ketangga, Kecamatan Suela, Lombok Timur (Lotim) telah tercukupi alat buktinya. Kasus itu pun telah dinaikkan ke tingkat penyidikan oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Lotim.
Kepala Seksi Intelijen Kejari Lotim, Lalu Moh Rasyid mengatakan pihaknya menaikkan ke tingkat penyidikan atas dugaan kasus penyimpangan pembangunan sumur bor yang bersumber dari APBN itu. “Program itu bersumber dari Dipa Direktorat Pengembangan Daerah Rawan Pangan pada Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi TA (tahun anggaran) 2017,” terangnya, Jumat (10/11/2023).
Kasus tersebut dinaikkan ke tingkat penyidikan pasal 10 november 2023, sekitar pukul 08.30 Wita di ruang rapat Kejari Lotim. Di mana penyelidik telah melakukan ekspose hasil penyelidikan dugaan penyimpangan pembangunan sumur bor tersebut. “Anggaran pembangunannya cukup besar yakni senilai Rp1.137.323.000,” katanya.
Dari hasil permintaan keterangan pihak-pihak terkait, baik dari dari OPD yang menangani di lingkup Pemkab Lotim dan Kementerian Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, serta pihak-pihak lainnya diperoleh adanya cukup bukti untuk kasus tersebut naik ke penyidikan.
“Tim Penyelidik berpendapat telah diperoleh alat bukti yang cukup untuk menaikkan perkara dimaksud ke tingkat penyidikan,” tuturnya. Selanjutnya langkah yang akan dibentuk Tim Penyidik untuk segera melakukan pemanggilan terhadap pihak-pihak terkait untuk diperiksa sebagai saksi untuk menyelesaikan perkara tersebut. (den)
