26.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaBerita UtamaTerdampak Kemarau Panjang, Air PDAM Macet Jadi Keluhan

Terdampak Kemarau Panjang, Air PDAM Macet Jadi Keluhan

Mataram (Inside Lombok) – Kemarau panjang tahun ini berdampak pada menurunnya persediaan air bagi masyarakat, termasuk yang dialirkan PDAM. Hal itu salah satunya dialami warga di BTN Sweta, yang mengeluhkan macetnya air dari PDAM beberapa hari terakhir. Akibatnya, warga terpaksa meminta air di tetangga yang memiliki sumur untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Sejak dua hari yang lalu tidak ada air PDAM sama sekali,” ujar Nur, salah seorang warga BTN Sweta, Kamis (16/11) pagi. Selain dirinya, warga di sekitar BTN Sweta meminta air di tetangga yang menggunakan air sumur untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selain itu, pada musim hujan tahun ini warga menampung air hujan untuk keperluan mencuci baju dan piring. Sedangkan untuk memasak, warga membeli air galon isi ulang.

“Sementara dua hari ini untuk mendapatkan air kami meminta kepada tetangga yang memiliki air sumur air bor dan terbatas karena kami memahami etika bertetangga. Kemarin juga sempat menampung air hujan, untuk memenuhi keperluan cuci piring dan cuci baju,” katanya.

Persoalan air PDAM ini sudah dirasakan beberapa bulan lalu. Hanya saja, beberapa hari terakhir sudah tidak ada lagi air yang keluar sama sekali. “Namun dari beberapa bulan yang lalu sudah sering keluhan macet untuk wilayah BTN Sweta pengguna PDAM,” ujarnya.

Ia menuturkan, kondisi air PDAM macet sudah dirasakan sejak beberapa bulan yang lalu. Hanya saja waktu itu masih keluar pada waktu-waktu tertentu, misalnya pukul 11 siang hingga dua sore. Setelah itu akan keluar lagi pada pukul 10 malam hingga empat pagi.

Menanggapi keluhan itu, Manager Distribusi pada PTAM Giri Menang, Sanwani mengatakan debit air saat ini memang berkurang akibat terdampak kemarau panjang yang dipengaruhi El Nino. Karena itu, berkurangnya aliran air tidak hanya terjadi di BTN Sweta, melainkan di beberapa wilayah lainnya juga.

“El Nino itu sangat berdampak sekali. Mulai dari penurunan air baku yang kemudian penurunan air baku ini juga berdampak pada penurunan distribusi air secara menyeluruh,” katanya.

Sementara terkait dengan kondisi yang terjadi di BTN Sweta, menurut Sanwani terjadi kapitasi akibat hujan lebat. “Kalau istilah lainnya itu ada terjadi ‘masuk angin’, dan ini yang ditelusuri oleh teman-teman,” katanya.

Upaya yang dilakukan saat ini yaitu petugas melakukan penelusuran jaringan suplai air. Untuk sementara, pihak PDAM juga melakukan injeksi di sejumlah lokasi memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Kita lakukan injeksi juga di tempat-tempat lain,” ungkapnya.

Diakui, program injeksi ini belum bisa mengakomodir semua wilayah, karena armada yang terbatas. Kapasitas mobil injeksi yang memberikan pelayanan kepada pelanggan sebanyak 4 ribu liter. “Banyak titik yang kita siapkan. Sehingga intensitas mobil tanki ini menjadi tambah lama,” ungkapnya.

Keluhan air PDAM yang macet ini terjadi di beberapa wilayah tidak saja di BTN Sweta tetapi di lokasi lainnya di Kota Mataram. Sedangkan di wilayah selatan Lombok Barat, disebabkan karena pipa yang pecah akibat proyek pelebaran jalan. “Di Sekotong itu terjadi pelebaran jalan. Imbasnya hampir setiap hari pipa itu bocor dan harus airnya dihentikan untuk perbaikan pipa,” tutupnya. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer