Mataram (Inside Lombok) – Rencana penambahan wahana flying fox di Taman Loang Baloq masih belum bisa direalisasikan. Hal ini karena belum ada kajian dan pertimbangan secara khusus terkait keamanan wahana itu jika dibuat di sana.
Camat Sekarbela, Cahya Samudra mengatakan untuk melengkapi Taman Loang Baloq dengan flying fox maka harus ditangani dengan penanggung jawab yang profesional. Karena itu tidak bisa dilakukan tanpa ada kajian yang jelas untuk mengurangi risiko.
“Kalau flying fox kan ini risikonya yang kita pikirkan. Harus professional dan harus ada kajiannya dulu,” katanya, Senin (27/11) pagi. Diterangkan Cahya, dengan pertimbangan tersebut maka Pemkot Mataram akan menunda dulu rencana itu.
Kendati, pembuatan wahana flying fox ini diperkirakan akan tetap direalisasikan dengan melakukan kajian yang matang. “Kita pending dulu lah ini. Program itu kedepan lah,” katanya.
Jika ingin membuat wahana itu, maka perlu diperjelas tempat naik dan turun pengunjung yang bermain flying fox nantinya. Tidak itu saja, pengelola flying fox merupakan sumber daya manusia (SDM) yang sudah professional. “Itu pengelolanya yang harus professional kalau itu,” tegasnya.
Ia mengatakan, meski flying fox ditunda, Taman Loang Baloq akan dilengkapi dengan fasilitas yang lain. Seperti perahu bebek di kolam serta perahu yang akan melayani pengunjung keliling di tengah laut atau wahana wisata bahari. “Ada untuk perahunya juga. Jadi nanti perahunya itu ke laut juga. Nanti perahu wisata Namanya itu,” katanya.
Sebagai tahap uji coba, Pokdarwis akan menyiapkan satu unit perahu yang nantinya melayani para pengunjung yang mau merasakan sensasi di tengah laut. “Kita satu perahu dulu sebagai uji coba. Nanti itu jadi wahana wisata bahari,” ucapnya. (azm)