27.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaBerita UtamaHarga Gula Pasir Tinggi, Pemprov NTB Optimalkan Industri Gula Aren

Harga Gula Pasir Tinggi, Pemprov NTB Optimalkan Industri Gula Aren

Mataram (Inside Lombok)- Harga beberapa komoditas mengalami kenaikan beberapa hari terakhir, salah satunya gula pasir. Harganya tembus di angka Rp18.000 per kg. Harga ini jauh diatas harga normal sebesar Rp14.000/kg. Kenaikan harga gula pasir ini sebabkan karena ketersedian pasokan berkurang. Melihat kondisi tersebut, salah satu upaya dianggap jitu selain operasi pasar adalah dengan melakukan diversifikasi dari gula pasir ke gula aren.

“Produksi gula aren khususnya di lombok cukup tinggi. Disitulah pentingnya industrialisasi lokal itu, ketika kita dalam kondisi gula pasir susah didatangkan, ya satu-satunya jalan mengoptimalkan gula aren yang bahan bakunya lokal,” ujar Asisten II Setda NTB, H Fathul Gani, Kamis (30/11).

Lebih lanjut ia mengatakan, banyak UMKM di NTB saat ini sudah menerapkan industrialisasi pada komoditas gula aren. Produksi gula aren yang sudah diubah menjadi gula semut berbentuk kristal sehingga bisa menggantikan gula pasir untuk kebutuhan sehari-hari.

“Kita himbau supaya masyarakat tidak terlalu bergantung sama gula pasir di tengah kondisi stok komoditas terbatas. Ini juga upaya kita supaya komoditas ini tidak penyumbang inflasi daerah, selain beras dan cabai,” terangnya.

Selain itu, upaya yang bisa diterapkan dalam mengatasi masalah gula pasir di NTB adalah dengan mendesak produsen gula seperti PT SMS di Kabupaten Dompu. Produksi gula pasir tersebut didorong untuk lebih mementingkan kebutuhan lokal sebelum memenuhi kebutuhan daerah lain. “Kita kan memiliki pabrik gula di pekat dompu, kita minta nanti produksi penuhi dulu kebutuhan dalam daerah, seperti yang kita lakukan pada komoditas lain,” imbuhnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perdagangan NTB, Baiq Nelly Yuniarti menerangkan, kenaikan harga gula pasir yang terjadi di pasar belakangan ini karena dipengaruhi kondisi pasar Internasional. Harga gula internasional sepanjang 2023 menunjukkan tren peningkatan cukup signifikan dibanding tahun sebelumnya.

Harga gula masih berpotensi naik karena isu cuaca di India yang berdampak pada potensi penurunan produksi dari 36,5 juta MT menjadi 32,8 juta MT. Implikasinya akan ada potensi penurunan ekspor gula India dari 9 juta MT menjadi sekitar 6 juta MT.

“Karena itu mempengaruhi kondisi pasar kita juga di daerah sehingga harganya itu naik,” ujarnya. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer