Lombok Barat (Inside Lombok) – Potensi wisata paralayang di Belongas, Desa Buwun Mas, Sekotong menarik puluhan pilot paralayang mengikuti Festival Paragliding 2023 yang digelar akhir pekan kemarin. Para peserta begitu antusias mengudara sembari menyaksikan hamparan pemandangan yang indah di desa tersebut.
Para peserta tercatat berasal dari sejumlah komunitas paralayang dari berbagai daerah di NTB. Mulai dari Lombok Barat, Lombok Timur, Lombok Tengah, hingga Sumbawa. Kadispar Lobar, M. Fajar Taufik menyebut kegiatan ini sebagai salah satu usaha untuk mengangkat sekaligus mempromosikan potensi atraksi wisata paralayang yang bisa dinikmati di Sekotong.
Letak geografis Sekotong yang dikelilingi perbukitan yang indah pun disebut dapat menjadikannya destinasi itu sebagai spot sempurna untuk melakukan salah satu kegiatan olahraga dirgantara ini. “Kenapa di Sekotong? Karena masa depan pariwisata Lombok Barat itu ada di Sekotong,” ujar Taufik, Minggu (03/12/2023).
Dia menilai, dengan beragam potensi pariwisata yang dimiliki Sekotong saat ini membuat wilayah itu pantas diharapkan menjadi masa depan pariwisata Lombok Barat. “Mulai dari wisata bawah laut, wisata bahari, dan sekarang kita coba buat wisata dirgantara. Jadi atraksi wisata dari bawah laut sampai udara semua kita bisa nikmati di Sekotong,” terangnya.
Taufik berharap dengan hadirnya komunitas-komunitas paragliding dari sejumlah wilayah NTB dalam kegiatan Festival Paragliding ini bisa memberikan ruang promosi untuk atraksi wisata yang bisa terbilang baru di kawasan Sekotong ini.
Dari lokasi yang sama, anggota Komisi II DPRD Lobar, Abdul Majid mengapresiasi penyelenggaraan festival Paragliding perdana ini. Menurutnya, event ini bisa menjadi titik awal untuk terus melakukan pembenahan terhadap destinasi yang ada di Buwun Mas dan Sekotong secara umumnya. “Terima kasih atas atensi, care dan lokus fokus yang diberikan untuk perkembangan wisata paragliding yang ada di kawasan Sekotong,” ucap anggota dewan asal Buwun Mas ini.
Sementara itu, salah seorang peserta asal Loteng, Roy Rahmanto mengaku terkesan setelah terbang dari ketinggian kurang lebih 200 mdpl tersebut. “Ini sudah sangat layak untuk melakukan kegiatan paralayang. Apalagi Lombok bagian Selatan termasuk Sekotong yang dikelilingi bukit seperti ini membuatnya tambah unik,” ungkapnya.
Termasuk dari segi keselamatan, dia menilai spot paralayang yang ada di Belongas tersebut sudah sangat layak. “Dengan kontur bukit seperti di tempat kita terbang tadi itu sangat bagus. Tidak terjal, ada bagian yang agak landai dulu, jadi saat mau take off itu relatif aman,” lanjut pilot paralayang yang juga merupakan Ketua Harian Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Loteng ini.
Hal senada juga diungkapkan Yeyen, yang merupakan satu-satunya pilot wanita. Dia mengaku merasa senang dengan pengalaman menerbangkan paralayang di Sekotong. “Tentu senang bisa terbang di sini, viewnya bagus,” ucap pilot asal Taliwang KSB ini.
Namun, para pilot paralayang ini juga memberikan sejumlah saran untuk pengembangan wisata paralayang di Sekotong, terutama hal yang berkaitan dengan infrastruktur. Mereka sepakat, bahwa untuk mengembangkan olahraga atau wisata paralayang di tempat tersebut perlu akses yang memadai. Karena medan ditempuh harus menaiki bukit untuk landasan lepas landas. (yud)