25.5 C
Mataram
Senin, 25 November 2024
BerandaEkonomiRatusan Ribu Petani Milenial di NTB Mulai Gunakan Teknologi Digital

Ratusan Ribu Petani Milenial di NTB Mulai Gunakan Teknologi Digital

Mataram (Inside Lombok) – Badan Pusat Statistik (BPS) NTB mencatat ada 255.483 orang petani milenial di NTB. Jumlah ini setara komposisi 30,75 persen dari total petani yang ada. Dari jumlah tersebut, banyak petani milenial yang menggunakan teknologi digital untuk pertanian mereka dengan berbagai macam komoditas yang ditanam.

Kepala BPS NTB, Wahyudin menerangkan petani milenial ini rentang usianya 19-39 tahun dan adaptif terhadap teknologi digital untuk menunjang profesinya. “Petani milenial ini yang kita harapkan menjadi petani-petani modern dan bisa mengadopsi teknologi baru yang dilaksanakan ataupun diterapkan di pertanian mereka,” ungkap Wahyudin, Senin (4/12).

Menurutnya, dengan menggunakan teknologi digital, para petani milenial bisa membangkitkan usaha pertanian yang ada di wilayah masing-masing. Meskipun dengan skala luas lahannya kecil, tetapi dengan menggunakan teknologi dan berbagai macam pengetahuan mereka, maka bisa menghasilkan produksi lebih banyak dan besar.

“Jadi kalau lihat dari total 255 ribu petani itu, 64,07 persen menggunakan teknologi digital dan 35,93 persen tidak menggunakan. Petani milenial ini menggunakan teknologi digital sudah banyak,” terangnya.

Penggunaan teknologi sendiri dapat digunakan untuk memaksimalkan alat-alat pertanian, mencari bibit unggul melalui internet, kemudian mencari obat-obat yang sesuai untuk pertanian mereka hingga perawatan untuk komoditas ditanam seperti apa.

“Untuk komoditasnya apa saja, belum (dipetakan, Red). Kita belum bisa gambarkan komoditas apa saja jenisnya, apakah hortikultura atau tanaman pangan dan yang lainnya, saya harus ngolah lagi datanya,” ucapnya.

Lebih lanjut, sektor pertanian juga tinggi kontribusinya mendongkrak perekonomian daerah. Bahkan potret PDRB NTB, share pertanian itu sekitar 22 persen. Artinya penyumbang sektor pertanian terhadap ekonomi NTB termasuk besar dari sektor lainnya.

“Tanaman pangan banyak (kontribusinya,red). Kita tidak melihat ekspornya, tapi produksinya. Itu tanaman pangan paling banyak, maka dari itu petani milenial harus kita dorong, mereka punya pengetahuan luas dan teknologi yang bagus,” demikian. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer