25.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaEkonomiNTB Jajaki Penanaman “Kurma Lokal”

NTB Jajaki Penanaman “Kurma Lokal”

Mataram (Inside Lombok) – Penanaman kurma untuk komoditas lokal mulai dijajaki masyarakat di NTB, salah satunya seperti di Samota, Kabupaten Sumbawa. Pasalnya, iklim dan tanah di wilayah Samota dinilai cocok untuk pengembangan tanaman yang berasal dari Timur Tengah tersebut.

Salah seorang petani kurma di Kabupaten Sumbawa, Alimudin mengatakan pohon kurma yang dimiliki saat ini sebanyak 750 batang dan ditanaman di lahan seluas 4 hektare. Pohon kurma yang ditanam beraneka jenis dan saat ini satu pohon sudah mulai berbuah.

“Bibitnya itu diadakan oleh salah satu perusahaan ada pakarnya. Ini lokal karena ada dari Mesir dan Palestina. Ada juga jenis Najwa,” katanya. Ide budidaya kurma sebelumnya mengikuti penelitian dan survei kualitas tanah yang ada di Pulau Sumbawa yang disebut cocok untuk tanaman kurma.

Alimudin pun menanam ratusan pohon kurma yang dimiliki saat ini sejak 2019 silam. “Kalau kendala ini dimakan ternak. Ada juga kumbang tanduk makanya kita harus rutin semprot sama pestisida. Ada kutu daun,” katanya.

Pupuk yang dipakai disebut tidak terlalu sulit karena menggunakan pupuk organik dari kotoran sapi. “Tidak ada treatment khusus. Tidak ada pemandunya jadi kita pakai cara kita saja dulu,” ungkapnya.

Untuk pasarnya sendiri, Alimudin mengaku tidak kesulitan. Pasalnya, buah pertamanya saat ini saja sudah banyak yang memesan untuk dijadikan sebagai obat. “Ini juga sudah banyak yang memudahkan. Kemarin sudah diminta ini tapi biarkan dulu untuk melihat perkembangannya,” katanya lagi.

Sementara itu, Asisten II Setda Provinsi NTB, Fathul Gani mengatakan iklim dan tanah di Samota cocok untuk tanaman kurma. Ke depan, buah khas Timur Tengah ini akan dikembangkan agar bisa lebih luas lagi. “Iklim di Samota itu cocok, iklim dan tanah juga cocok jadi kita akan kembangkan untuk tanaman kurma,” katanya.

Dengan adanya tanaman kurma ini kata Fathul Gani juga bisa menjadi daya tarik wisatawan untuk datang. Termasuk untuk agrowisata kurma yang ada. “Yang tersebar itu baru lima hektare. Nanti kita berikan pembinaan dan fasilitasi untuk tata cara memelihara. Kalau ada bantuan bibit kita usahakan,” ungkapnya. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer