Lombok Barat (Inside Lombok) – Jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Bupati Lobar, Sumiatun mengimbau seluruh pihak mengatensi agar ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat dapat dilaksanakan dengan optimal. Terlebih pada momen Nataru yang bersamaan dengan masa liburan anak sekolah di penghujung tahun ini diprediksi akan dimanfaatkan untuk pergi berlibur oleh masyarakat.
Menurutnya, tidak menutup kemungkinan kunjungan ke destinasi wisata yang ada di Lobar juga akan meningkat, sehingga dinilai memerlukan perhatian dari pihak-pihak terkait. “Kami menegaskan kepada Kasat Pol PP untuk melakukan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi dengan TNI-Polri terkait keamanan masyarakat,” tegas Sumiatun dalam rapat koordinasi yang digelar, Senin (18/12/2023).
Selain itu, ia juga memerintahkan Kalak BPBD untuk memetakan potensi dan wilayah rawan terjadinya bencana alam maupun non alam. Serta Kadis Damkar juga dimintanya untuk memetakan wilayah rawan kebakaran dan memastikan kesiapsiagaan personel, juga peralatan pemadam kebakaran dan penyelamatan, sebagai langkah antisipasi. “Untuk Kalak BPBD dan Kadis Damkar agar memetakan wilayah rawan kebakaran dan rawan bencana alam serta non alam,” sambungnya.
Di satu sisi, karena akhir tahun biasanya identik dengan musim hujan, Sumiatun juga meminta kepada seluruh camat untuk bersama-sama dengan pemerintah desa dan masyarakat membersihkan saluran air. Untuk mencegah terjadinya banjir di wilayah masing-masing.
Mereka juga diminta berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan perantingan maupun penebangan pohon yang berpotensi patah atau tumbang jika terjadi angin kencang. “Saya berharap pergantian tahun 2023 ke tahu 2024 ini dapat kita lewati dengan baik,” harap Bupati perempuan pertama di Lombok ini.
Sementara itu, Sekda Lobar, Ilham menyampaikan bahwa rakor tersebut bertujuan untuk menyatukan langkah dan tindakan terkait antisipasi beberapa permasalahan yang berpotensi mengganggu kamtibmas dalam perayaan Nataru. Baik terkait pengawasan tempat-tempat ibadah, menjaga ketertiban lalu lintas pada malam pergantian tahun, penanggulangan terorisme dan kenakalan remaja, serta antisipasi penyalahgunaan narkotika.
“Rakor ini sebagai ajang penyatuan persepsi semua pihak dalam menghadapi perayaan Natal dan tahun baru,” jelas Ilham. Ia berpesan agar pengamanan dalam pelaksanaan Nataru ini jangan sampai dianggap hanya sebagai agenda rutin tahunan biasa. Yang dikhawatirkan justru menjadikan kurangnya kewaspadaan terhadap setiap dinamika perkembangan di masyarakat.
“Perlu sinergitas, kebersamaan dan koordinasi yang baik. Karena kita harus tetap waspada terhadap dinamika yang terjadi di masyarakat. Untuk kesuksesan kegiatan perayaan Natal dan tahun baru 2024,” pungkasnya. (yud)