27.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaEkonomiHarga Komoditas di Pasaran Lotim Berhasil Turun, Stabilitas Terus Dijaga

Harga Komoditas di Pasaran Lotim Berhasil Turun, Stabilitas Terus Dijaga

Lombok Timur (Inside Lombok) – Kabupaten Lombok Timur (Lotim) saat ini berhasil menjadi salah satu kabupaten/kota tertinggi di Indonesia dalam hal penurunan Indeks Perkembangan Harga (IPH), yakni di angka 8,36 persen. Penurunan harga terjadi pada minggu kedua Desember 2023 ini.

Penjabat Bupati Lotim, M. Juaini Taofik mengatakan keberhasilan dalam penurunan IPH tak terlepas dari kolaborasi dan kerja keras semua pihak terkait dengan beragam upayanya dalam memonitoring harga. “Ini adalah buah dari kerja keras semua pihak yang telah dengan intensif melakukan monitoring demi kestabilan harga bagi masyarakat,” ucapnya saat rapat membahas inflasi, Senin (18/12/2023).

Adapun berbagai upaya yang dilakukan oleh pihak terkait yakni melakukan monitoring harga secara intensif, memperluas jangkauan dan frekuensi operasi pasar, memperpendek rantai pasar komoditas dengan fluktuasi harga tinggi, dan komunikasi dengan para pengepul.

“Semoga langkah dan upaya yang telah dilakukan dapat terus berjalan dengan konsisten. Serta apa yang kita raih saat ini terus berjalan hingga pekan berikutnya bahkan sampai tahun 2024,” terangnya.

Dengan apa yang diraih Lotim saat ini, ia mengingatkan kepada pihak terkait untuk fokus terhadap apa yang telah dikerjakan. Sementara menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), Juaini meminta kepada Dinas Perhubungan untuk mengecek rantai distribusi maupun produksi.

Sementara, Dinas Pertanian diminta untuk fokus pada sektor hulu yakni pada tanaman hortikultura seperti cabai, di mana diminta juga untuk dipastikan pantauan siklus tanam dan panen sehingga kekurangan produksi dapat diantisipasi.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Lotim, Muhadi mengatakan agar pihak terkait terus melakukan pemantauan terhadap IPH serta meminta pelaporan terhadap bertambahnya lokasi analisis seperti Pasar Pancor dan Paok Motong. “Dengan begitu dapat diakomodasi sistem pemantauan pasar dan kebutuhan pokok (SP2KP) oleh Kementerian Perdagangan,” jelasnya.

Diungkapkannya, selain Lotim yang mendapatkan penurunan IPH tertinggi, ada beberapa kabupaten/kota lainnya juga di NTB yang mendapatkan hal yang sama. Seperti Lombok Barat dengan penurunan IPH 4,12 persen. “Kondisi inflasi NTB berada pada angka 2,66 persen dan masuk dalam 10 provinsi yang masuk dalam tingkat inflasi terendah,” pungkasnya. (den)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer