Mataram (Inside Lombok) – Peredaran narkotika di NTB pada 2023 ini trennya mengalami kenaikan 25 persen. Dilihat dari jumlah barang bukti dari hasil ungkap kasus yang dilakukan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) NTB yang meningkat dibanding periode 2022 lalu.
Kepala BNNP NTB, Brigjen Pol Gagas Nugraha tidak memungkiri peningkatan ini karena adanya permintaan masyarakat di NTB untuk barang terlarang tersebut. Untuk itu pihaknya bersama dengan pihak terkait melakukan upaya-upaya pencegahan peredaran narkoba di NTB.
“Upaya-upaya pencegahan kita lakukan dengan melakukan penangkapan, pemberantasan. Walaupun banyak (peredaran, Red), tapi kita tetap berantas, jangan banyak tapi tidak diberantas,” ujar Gagas, Rabu (20/12).
Barang bukti yang disita sepanjang 2023 ini mencakup sabu seberat 8.428,26 gram, ganja 5.824,32 gram, ganja-sintetik 905,58 gram dan ekstasi sebanyak 2.000 butir. Untuk barang bukti sabu tahun ini sebanyak 8.428,26 gram, sedangkan di tahun 2022 sebanyak 1.610,64 gram, jadi kenaikan sebesar 423,29 persen, dan ganja sebesar 1.280,32 persen.
“Jumlah kasus yang berhasil diungkap di 2023 ada 15 kasus dengan tersangka 26 orang. Kemudian kasus yang tahap P21 sebanyak 18 kasus, dibandingkan 2022 ada 12 kasus,” tuturnya.
Belum lama BNNP NTB juga bekerja sama dengan Bea Cukai Mataram dan AVSEC Angkasa Pura BIZAM berhasil mengungkap peredaran gelap narkotika jenis sabu pada 24 November 2023 pukul 20.15 Wita, bertempat di Terminal Kedatangan Domestik Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM) Lombok Tengah. Tim berhasil mengamankan lima orang dalam operasi ini. Mereka adalah ZS, RA, SA, DH, dan ZA.
“Terungkap dua kurir ZS dan RA menyelundupkan narkotika jenis shabu melalui dubur. Dari tubuh mereka, ditemukan 6 paket yang masing-masing berisi sabu dengan berat keseluruhan sekitar 409,14 gram,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Gagas Nugraha mengajak semua elemen masyarakat, termasuk media massa, untuk bersama-sama memerangi dan memutus peredaran narkoba di Nusa Tenggara Barat, untuk mewujudkan generasi emas terbebas dari bahaya narkotika. “Harapan saya kedepan semakin berkurangnya narkoba dan semakin banyaknya masyarakat berani mengatakan menolak narkoba,” harapnya. (dpi)