Mataram (Inside Lombok) – Hunian sementara (Huntara) untuk warga Mapak Indah korban abrasi pantai di 2022 lalu sudah rampung. Saat ini baru beberapa kepala keluarga yang mulai menempati bangunan tersebut.
Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Mataram, M. Nazarudin Fikri mengatakan penempatan huntara tersebut untuk menjaga fasilitas yang sudah disiapkan Pemkot Mataram. Karena puluhan huntara tersebut sudah dipasangkan listrik. “Tinggal pemasangan meteran dan pipa air. Listrik sudah dan sudah dihuni dua warga untuk menjaganya,” katanya, Kamis (21/12) pagi.
Saat ini masih belum bisa ditempati semua bangunan tersebut oleh para korban abrasi, lantaran aliran air PDAM masih belum tersedia. Hal itu pun dikhawatirkan menyulitkan warga untuk beraktivitas jika memaksa tinggal di huntara tersebut. “Jadi kan kalau sudah air masuk, bisa untuk mandi, mencuci dan untuk kebutuhan kamar mandi juga,” tegasnya.
Pemkot Mataram menargetkan bangunan tersebut akan ditempati oleh semua warga pada pertengahan Januari 2024 mendatang. “Targetnya sebelum tanggal 12 Januari. Karena ada beberapa agenda peresmian yang akan dilakukan pimpinan daerah. Kenapa Januari? Biar nanti tidak dua kali mengalami bencana,” katanya.
Meski sudah mulai ditempati, warga belum menandatangani surat kesepakatan dengan Pemkot Mataram. Karena kebijakan dari Walikota Mataram meminta agar bisa segera ditempati. Untuk draft surat kesepakatan tersebut masih berada di Bagian Hukum Setda Kota Mataram.
“Belum (ditandatangani, Red) masih di Bagian Hukum. Surat kesepakatan antara Pemkot dengan penghuni supaya tidak terjadi ditempat lain bahwa huntara itu miliknya,” katanya.
Ditambahkan Fikri, lampu-lampu juga sudah dipasangkan pemda Kota Mataram dan fasilitas yang lain dilengkapi secara bertahap. Selain itu, Pemda akan memperbaiki jalan masuk yang saat ini belum rapi. “Kita akan perkeras jalan masuk utamanya. Ini ditahun depan. Anggarannya belum tahu saya. Karena yang terpenting bangunan sudah siap,” tutupnya. (azm)