25.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaKesehatanRS Awet Muda Narmada Segera Operasikan Gedung Pelayanan Cuci Darah

RS Awet Muda Narmada Segera Operasikan Gedung Pelayanan Cuci Darah

Lombok Barat (Inside Lombok) – Melihat banyaknya masyarakat yang membutuhkan pelayanan cuci darah, Rumah Sakit Awet Muda (RSAM) Narmada kini punya Gedung Hemodialisa untuk pelayanan cuci darah pertama di Lombok Barat (Lobar).

Gedung pelayanan ini pun diresmikan dalam perayaan HUT ke-7 RSAM, Kamis (28/12) kemarin. Selain gedung untuk pelayanan darah, RSAM juga membuka tiga gedung pelayanan baru, antara lain Gedung IGD dengan kapasitas yang jauh lebih besar, gedung laundry dan landskap.

Direktur RSAM Narmada, Erick Gunawan menerangkan dengan meningkatnya status rumah sakit itu menjadi tipe C pada 2022 lalu, membuat pihaknya semakin gencar menambah pelayanan baru. Baik itu pelayanan spesialistik maupun pelayanan penunjang.

Kini Gedung Hemodialisa yang sudah terbangun itu pun diharapkan dapat menjadi pelayanan andalan rumah sakit tersebut. Karena diakuinya, baru RSAM Narmada yang sudah menyiapkan pelayanan cuci darah tersebut di Lobar.

Terlebih, kata dia, selama ini banyak pasien asal Lobar terpaksa harus dirujuk ke RSUD Kota Mataram atau Provinsi NTB untuk melakukan cuci darah, lantaran Lobar belum memiliki pelayanan cuci darah di dua rumah sakit daerahnya. “Makanya kita yang coba buka pelayanan ini, supaya pasien-pasien tidak semua antre di rumah sakit Kota Mataram atau rumah sakit Provinsi NTB,” ujar Erick, Rabu (27/12/2023).

Pelayanan itu pun diyakininya akan mampu membantu menggenjot peningkatan perolehan pendapatan asli daerah (PAD). Lantaran saat ini cukup banyak pasien yang yang membutuhkan layanan cuci darah.

Dia memaparkan, kapasitas gedung hemodialisa itu mampu menampung 10 bed untuk pasien yang akan melakukan cuci darah. Di mana pelayanan baru itu akan mulai beroperasi di tahun 2024 mendatang.

Saat ini, pihaknya tengah menyiapkan kelengkapan dan persyaratan untuk izin operasionalnya. Baik itu kesiapan ruangan, dokter spesialis, dokter umum, hingga perawat yang khusus untuk pelayanan cuci darah.

“Mudahan di Februari 2024 ini kita sudah melengkapi semuanya dan mengajukan visitasi ke rumah sakit Sanglah, Bali. Kalau itu semua sudah kita lewati, harapan kita pertengahan 2024 kita sudah mulai operasional untuk pelayanan cuci darah,” harap pria berkaca mata ini.

Selain itu, gedung IGD baru yang telah diresmikan itu pun juga diharapkan akan menjadi lebih nyaman bagi para pasien, dibanding dengan bangunan yang dulu. Karena selain kapasitasnya yang bertambah menjadi 22 bed, ruangan IGD itu juga lebih lengkap karena akan ada ruang bersalin. Serta ruangan khusus alur penanganan. Seperti drop zone,

sesuai kondisi kegawatdaruratan, asesmen atau pemeriksaan awal untuk mengetahui keluhan atau sakit yang diderita pasien.

“Gedung IGD yang baru, memberikan rasa nyaman terhadap pasien yang datang. Mengurangi komplain dari pasien atas pelayanan di gedung yang lama yang sempit dan pengap,” bebernya.

Dampak bertambahnya gedung pelayanan itu pun membuat pihaknya berencana menambah ruangan rawat inap. Meski sudah memenuhui jumlah bednya saat ini sudah memenuhi standar, sesuai dengan tipe rumah sakit. Namun ruang rawat inap masih dirasa belum memadai. Terlebih diungkapkan Erick pihaknya masih mencampur pasien anak-anak dengan orang dewasa.

“Karena melihat peraturan JKN Kris satu ruangan itu maksimal empat bed dan memiliki jarak antar bed sekian. Itu yang mau kita kejar,” imbuhnya. Dengan begitu, Erick mengestimasikan kemungkinan akan ada peningkatan pasien hingga 30 persen. Sebab sejauh ini tingkat hunian rumah sakit sudah mencapai 77 persen. “Kemungkinan bisa mendongkrak 30 persen,” tandasnya. (yud)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer