25.5 C
Mataram
Senin, 25 November 2024
BerandaEkonomiNTB Kejar Pengentasan Kemiskinan Bisa di Bawah 10 Persen

NTB Kejar Pengentasan Kemiskinan Bisa di Bawah 10 Persen

Mataram (Inside Lombok) – Pengentasan angka kemiskinan di NTB terus diupayakan oleh Pemerintah Provinsi NTB. Bahkan di 2025 mendatang NTB menargetkan pengentasan angka kemiskinan turun sampai dibawah 10 persen.

Kepala Bappeda NTB, Iswandi menerangkan pada posisi Maret 2023 penduduk miskin NTB di angka 13,85 persen. Maka dari itu pemerintah provinsi bersama dengan pemerintah daerah kabupaten/kota terus berupaya menurunkan angka kemiskinan di NTB.

Rata-rata penurunan penduduk miskin di NTB pada 2003-2022 sebesar 48,06 persen. Capain ini di atas nasional yang 45,06 persen. “Capaian ini menetapkan NTB di posisi lebih baik dibanding provinsi lain, seperti Sulawesi Selatan, Bali dan NTT. Tapi target penduduk miskin di NTB pada 2025 di bawah 10 persen,” kata Iswandi, Rabu (3/1).

Pembangunan Provinsi NTB dapat dilihat dari capaian indikator makro, yang meliputi Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), Persentase Penduduk Miskin, Gini Ratio, Pengeluaran Perkapita, Pertumbuhan Ekonomi dengan Tambang, PDRB ADHK per Kapita maupun PDRB ADHB per Kapita. “IPM rata-rata pertumbuhan dari tahun 2002 – 2022 itu sebesar 20,17 persen. Posisi merupakan capaian yang diraih NTB dengan posisi di atas provinsi lainnya,” ujarnya.

Dikatakan, pada 2023 sesuai dengan laporan BPS menunjukkan laju pertumbuhan IPM Provinsi NTB mengalami pertumbuhan sebesar 72,37 pada tahun 2023 jika dibanding tahun 2022 yang sebesar 71,65. IPM NTB masih berada pada kategori capaian tinggi nasional. “Nilai pertumbuhan IPM NTB menempati peringkat ketujuh secara nasional,” ucapnya.

Ada tiga dimensi untuk mengukur IPM yaitu dimensi kesehatan, pendidikan dan ekonomi. Dimensi kesehatan yang digambarkan oleh indikator Umur Harapan Hidup di 2023 NTB mencapai 72,02 tahun. Dimensi pendidikan digambarkan oleh indikator Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah (HLS). HLS NTB di 2023 mencapai 13,97 tahun, meningkat 0,01 tahun dibandingkan tahun 2022. Kemudian dimensi hidup layak dari indikator Pengeluaran Per Kapita, capaian NTB di 2023 sebesar Rp 11.095.000 per orang per tahun.

Selain itu, ada juga tantangan dari Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) NTB dari 2003 – 2022 sebesar 54,42 persen. Meskipun di 2022 ini penurunan TPT Provinsi NTB sebesar 2,89 persen. Sedangkan terkait dengan PDRB ADKH per kapita NTB di 2022 sebesar Rp18.648.190. Rata-rata pertumbuhan PDRB ADHK per kapita NTB pada 2010 – 2022 sebesar 20,10 persen. Sementara itu rata-rata pertumbuhan pengeluaran per kapita NTB pada 2013-2022 sebesar 19,34 persen.

“Dengan capaian itu NTB bersama pemda kabupaten/kota berkomitmen terus meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mengurangi angka kemiskinan di daerah,” imbuhnya. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer