Lombok Tengah (Inside Lombok) – Puluhan gelaran budaya disiapkan untuk meramaikan desa-desa wisata yang ada di Lombok Tengah (Loteng). Berbagai event itu pun telah masuk kalender event dan siap digelar sepanjang 2024 ini.
Beberapa event budaya itu seperti perang timbung, presean dan bau nyale. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Loteng, Lendek Jayadi menjelaskan desain untuk penyelenggaraan event wisata di 2024 ini memang sengaja dibuat berbeda dengan pengemasan 2023 lalu.
“Kita mengikuti dinamika yang ada, agar penyelenggaraan event lebih berbeda dibanding sebelumnya,” ujar Lendek, Kamis (4/1/2024). Selain itu, pihaknya mendorong penyelenggaraan event daerah tahun ini berbasis di desa-desa wisata yang ada di Loteng.
Menurutnya, hal itu penting mengingat Loteng memiliki cukup banyak desa wisata. Terlebih pagelaran event budaya ini diharapkan dapat memberikan dampak bagi pertumbuhan ekonomi warga sekitar.
“Misalnya pelaksanaan budaya perang timbung di Desa Pejanggik, nanti pelaksanaan event budaya itu akan dikemas sedemikian rupa dengan menyiapkan stan UMKM dan pengaturan lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan,” katanya.
Penambahan berbagai event budaya yang dikemas agar lebih besar dan kedengaran gaungnya ini diharapkan menarik minat wisatawan untuk datang ke Loteng. “Kalau dulu kan hanya sangkep warige dan bau nyale, itu saja dan terlalu monoton,” katanya.
Karena itu, di 2024 ini total ada 23 jenis event budaya yang dimasukkan pihaknya dalam kalender event. Hal itu dinilai menjadi tanda Pemkab Loteng berpihak kepada kearifan lokal dan melestarikan tradisi masyarakat sekitar. “Ada perang timbung, seribu nyesek, bekerase, sampi palek dan beberapa budaya yang masuk di kalender event 2024,” tandasnya. (fhr)