Mataram (Inside Lombok) – Pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dinilai memiliki toleransi tinggi dalam beragama. Hal ini pun mempengaruhi basis pemilih di NTB, seperti yang tercatat dalam survei dari lembaga Political Research and Marketing (Polram) yang dirilis Rabu (3/1) pekan lalu.
Survei Polram itu dilakukan pada periode 18—23 Desember 2023 dengan menyasar 1.500 responden dari 8 kabupaten dan 2 kota di NTB. Lewat hasil survei itu digambarkan mayoritas pemilih dengan basis agama Hindu, Budha, dan Protestan sebagian besar menjatuhkan pilihan pada pasangan Ganjar-Mahfud. Bahkan, untuk dua dari tiga basis agama tersebut tidak punya persentase untuk dua pasangan capres-cawapres lain.
Direktur Polram, Saipul Hamdi menjelaskan sebanyak 61,3 persen pemilih dari kalangan responden beragama Hindu memilih pasangan Ganjar–Mahfud, 25 persen memilih pasangan Prabowo–Gibran, dan tak ada persentase yang menjatuhkan pilihan pada pasangan Anies–Muhaimin. “Lalu sisanya masih ragu-ragu 3,1 persen, dan tidak memilih 10,6 persen,” ujarnya.
Peneliti yang juga dosen Sosiologi Universitas Mataram itu menambahkan, responden dari kalangan agama Budha sebanyak 50 persen memilih Ganjar–Mahfud, dan setengahnya lagi masih ragu-ragu. Artinya, tak ada persentase untuk dua pasangan lainnya.
Kasus yang mirip juga untuk responden dari kalangan Protestan, hanya bedanya 50 persen persen menjatuhkan pilihan pada pasangan Ganjar-Mahfud, sisanya tidak menjawab. “Hanya memang survei kami responden dari kalangan Katolik tidak ada, karena sample-nya tidak terjaring. Perlu diketahui, kami menggunakan model random sampling,” jelas Saipul.
Hamdi mengatakan, pasangan Ganjar-Mahfud memperoleh persentase tinggi dari kalangan minoritas dipengaruhi oleh penilaian terkait semangat toleransi yang tinggi pada lingkup kehidupan beragama. “Ganjar sendiri, dalam visi-misinya pada kesempatan debat perdana menginginkan guru-guru agama mengajarkan moderasi beragama. Ada pula pengaruh TGB, salah satu anggota TPN, yang mengusung moderasi beragama,” jelasnya.
Di sisi lain, untuk responden dari kalangan mayoritas Islam menyandarkan pilihan pada pasangan Prabowo-Gibran. Sebagai informasi, survei Polram ini dilaksanakan di 8 kabupaten dan 2 kota di NTB, menyasar 1500 responden, dengan margin of error sekitar 2,6 persen. (r)