Mataram (Inside Lombok) – Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Mataram H Burhanul Islam mengatakan, proses pengajuan asuransi haji yang meninggal di Tanah Suci masih menunggu konfirmasi dari Kementerian Agama melalui Kantor Kementerian Agama Wilayah Nusa Tenggara Barat.
“Setelah diusulkan nama-nama haji yang meninggal, kita tinggal menunggu konfirmasi waktu pemberkasan dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk usulan asuransi,” katanya kepada wartawan di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Selasa.
Oleh karena itu, Burhanul meminta agar pihak keluarga haji yang meninggal untuk bersabar menunggu hingga proses dari pemerintah pusat rampung, sebab usulan pemberian asuransi haji meninggal dilakukan secara kolektif dengan haji meninggal dari kabupaten/kota lainnya di NTB.
“Informasinya, haji meninggal asal NTB sebanyak delapan orang. Kondisi keluarga jemaah lainnya juga sama masih menunggu. Jika sudah ada informasi kami segera sampaikan ke pihak keluarga,” katanya.
Hj Ridaah Amrullah Hasan merupakan haji asal Kota Mataram yang meninggal meninggal dunia di Tanah Suci Mekkah pada Minggu (18/8) sekitar pukul 09.50 waktu Arab Saudi, setelah mendapat perawatan di Rumah Sakit Zahir Arab Saudi.
Hj Ridaah yang berasal dari Sukaraja, Ampenan ini berangkat ke Tanah Suci bersama suaminya H Burhan dan sebelum meninggal almarhumah sempat dirawat di RS Zahir Arab Saudi setelah selesai dari Arofah.
Jenazah Hj Ridaah dengan nomor paspor E3149606, telah dishalati setelah shalat magrib pada Minggu (18/8) di Masjidil Haram, dan dimakamkan di pemakaman umum Saroya Mekkah. (Ant)