Mataram (Inside Lombok) – Guna meningkatkan akses pembiayaan pelaku UMKM di NTB, PT. Pegadaian dilibatkan oleh pemerintah untuk menyalurkan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR). Pada 2024 ini ditargetkan penyalurannya KUR bisa tembus Rp1 triliun.
Layanan KUR ini bisa diakses melalui 14 kantor cabang Pegadaian dan 118 outlet yang tersebar di Pulau Lombok, termasuk agen-agen Pegadaian yang jumlahnya sebanyak 3 ribu unit di Pulau Lombok. Bunga dari kredit itu pun sekitar 6 persen.
“Tahun 2023 lalu KUR yang kita sudah disalurkan sebesar Rp500 miliar. Tahun ini ditargetkan menyalurkan Rp1 triliun,” ujar Assistant Vice President PT. Pegadaian Area Ampenan membawahi Pulau Lombok, Taupan Nugroho, Kamis (11/1).
Sebagaimana diketahui, pemerintah pusat telah menetapkan target penyaluran KUR di tahun ini mencapai Rp300 triliun. Target ini sedikit lebih tinggi dari target tahun lalu sekitar Rp297 triliun.
KUR sendiri adalah salah satu program pemerintah dalam meningkatkan akses pembiayaan kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang disalurkan melalui lembaga keuangan dengan pola penjaminan. Pemerintah telah menerbitkan Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2007 tentang Kebijakan Percepatan Pengembangan Sektor Riil dan Pemberdayaan UMKM. Pembiayaan yang disalurkan KUR bersumber dari dana perbankan atau lembaga keuangan yang merupakan Penyalur KUR.
Dana yang disediakan berupa dana keperluan modal kerja serta investasi yang disalurkan kepada pelaku UMKM individu/perseorangan, badan usaha dan/atau kelompok usaha yang memiliki usaha produktif dan layak namun belum memiliki agunan tambahan atau feasible namun belum bankable.
“Tujuan program KUR ini adalah untuk meningkatkan dan memperluas akses pembiayaan kepada usaha produktif, meningkatkan kapasitas daya saing UMKM dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja,” jelasnya. (dpi)