31.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaBerita UtamaDisiapkan Rp20 Miliar Untuk Perbaikan SD dan SMP di Mataram

Disiapkan Rp20 Miliar Untuk Perbaikan SD dan SMP di Mataram

Mataram (Inside Lombok) – Fasilitas belajar mengajar di Kota Mataram tingkat SD hingga SMP masih ada yang belum layak. Dinas Pendidikan Kota Mataram tahun ini mendapatkan Rp20 miliar yang diperuntukan untuk perbaiki fasilitas-fasilitas tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram, Yusuf mengatakan perbaikan fasilitas sekolah ini nantinya akan akan didata lebih dulu. Artinya, sekolah-sekolah yang akan diperbaiki dengan melihat skala prioritas.

“Skala prioritas. Ada sekolah yang setiap musim hujan mengalami genangan. Ada beberapa sekolah dan menjadi proyek nanti,” katanya.

Ia mengatakan, genangan yang terjadi menganggu kegiatan belajar mengajar para siswa. Apalagi pada musim hujan ini, sekolah diminta untuk mulai mengantisipasi genangan tersebut.

“Ada di SDN 32, ada di Pagutan. Semua itu akan kita naikkan. Ada SD 48 Ampenan. Tahap pertama dan ruang belajar juga nanti,” katanya.

Tidak saja masalah sekolah yang mudah tergenang, perbaikan yang akan dilakukan dengan anggaran yang ada yaitu tembok sekolah. Pasalnya, berdasarkan pendataan yang dilakukan tembok sekolah ada yang roboh.

“Ada SMP 10 temboknya roboh harus segera di rehab diperbaiki. Karena takutnya nanti masyarakat tidak bisa mengakses,” ujarnya.

Puluhan miliar anggaran yang tersedia tahun ini bukan untuk satu sekolah melainkan agar tersebar di semua sekolah yang membutuhkan perbaikan. Sementara terkait jumlah sekolah yang layak, Yusuf mengaku belum memiliki data pasti.

“Layak dan tidaknya pengakuannya dari Dinas PUPR. Yang rusak berat ya. Kalau rusak ringan ya rata-rata. Kami belum menghitungnya,” tegasnya.

Fasilitas sekolah ini paling banyak dijenjang pendidikan SD. Melihat kondisi tersebut, perbaikan yang dilakukan secara keseluruhan. “Tidak usah setengah-setengah kita perbaiki. Kalau kita perbaiki harus secara tuntas tidak menjadi PR di belakang. Kita selesaikan dan baru pindah ke sekolah yang lain,” ungkap.

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer