Lombok Tengah (Inside Lombok) – Pemerintah Pusat kembali mengelontorkan bantuan pangan (Bapang) kepada masyarakat. Secara nasional penerima bantuan sebanyak 22 juta kepala keluarga (KK). Hal itu dilakukan untuk menekan inflasi dan menjaga harga kebutuhan pokok terutama beras tetap stabil.
Menteri Koordinator Perekonomian RI, Airlangga Hartarto menjelaskan, kunjungan kerja ke Desa Kuta Mandalika, Lombok Tengah (Loteng) untuk menyalurkan bantuan secara simbolik langsung kepada keluarga yang berhak menerima.
“Hari ini kita penyaluran kepada 100 orang. Bantuan ini sebesar satu ton. Dan ini juga bagian dari 22 juta KK penerima bantuan pangan di seluruh Indonesia,” ujarnya, Minggu (14/1/2024) di Mandalika.
Dijelaskan, bantuan yang disalurkan akan diterima lansung oleh masyarakat yang berhak menerima berupa beras 10 Kg. Pemberian bantuan tersebut akan berlangsung hingga bulan Juni mendatang.
“Jadi dalam satu bulan pemerintah memberikan 10 Kg untuk satu penerima. Bantuan pangan ini sudah disiapkan sampai dengan bulan Juni tahun ini,” katanya.
Dijelaskan, bantuan ini diberikan oleh pemerintah pusat untuk menekan daya beli masyarakat. Dengan demikian, masyarakat bisa mempergunakan uangnya untuk kebutuhan lain.
“Tujuan program ini juga untuk menekan inflasi dan menjaga agar harga beras tidak melonjak,” katanya.
Menurutnya, kenaikan harga beras yang terjadi saat ini disebabkan oleh Elnino yang berkepanjangan. Kondisi tersebut berdampak terhadap hasil panen para petani dan musim tanam mundur hingga dua bulan.
“Program ini setelah enam bulan akan dievaluasi, yang tahun lalu dari September ke Desember kemudian dilanjutkan tiga bulan. Tapi dalam rapat kemarin presiden sudah setuju enam bulan,” tandasnya.