Lombok Timur (Inside Lombok) – Puluhan siswa SDN 3 Ketapang Raya, Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur diduga alami keracunan makanan massal di sekolahnya seusai mengkonsumsi abon yang dibeli dari salah satu siswa.
Kapolsek Keruak, IPTU Mastar mengatakan peristiwa itu berawal saat para siswa memesan abon yang dijual teman sekolahnya. Abon itu dibuat oleh nenek siswa tersebut dari bahan ikan tongkol. Namun setelah memakan abon yang dipesan, puluhan siswa tiba-tiba memgalami gejala keracunan seperti muka kemerahan, mual dan pusing.
Akibatnya, puluhan siswa itu dilarikan ke Puskesmas Keruak dan juga Rumah Sakit Patuh Karya. “Sebanyak 20 orang siswa yang mengalami keracunan makanan dan dibawa ke puskesmas dan juga RS Patuh Karya,” ungkap Mastar saat dihubungi via telpon, Kamis (17/01/2024).
Beruntungnya, puluhan siswa tersebut tak mengalami gejala yang parah dan sudah beberapa diperbolehkan pulang setelah mendapatkan tindakan medis di fasilitas kesehatan. Tindakan yang begitu cepat diambil oleh pihak sekolah dengan membawa para siswa ke fasilitas kesehatan berhasil mencegah munculnya gejala lebih parah.
“Alhamdulillah sudah bisa pulang tadi, yang dirawat di puskesmas tersisa tinggal empat yang belum pulang, tapi kalau di RS Patuh Karya sudah dipulangkan semuanya,” terangnya.
Dari kejadian tersebut, pihak Polsek Keruak langsung mengamankan sisa abon ikan tongkol yang dikonsumsi para siswa untuk dilakukan pemeriksaan. Adapun nenek pembuat abon juga akan dimintai keterangan terkait dengan cara pembuatan dan juga bahan yang digunakan. “Kita akan mintai (tanyai, Red) nenek dari siswa itu, apakah (misalnya) dibuat menggunakan ikan busuk atau tidak, dan juga cara pembuatannya seperti apa,” katanya.
Sementara untuk sisa abon ikan tongkol itu sendiri nantinya akan diserahkan ke Dinas Kesehatan untuk diperiksa lebih lanjut, serta berkoordinasi dengan pihak tenaga kesehatan yang ada di puskesmas Keruak dan Rumas Sakit Patuh Karya terkait hal tersebut. (den)