Lombok Timur (Inside Lombok) – Dalam rangka pelaksanaan aksi daerah dan penanggulangan ekstrimisme (RAD-PE), Pemerintah Kabupaten Lombok Timur (Lotim) bersama dengan Densus 88 memberikan bantuan sembako dan modal usaha bagi dua istri tersangka tindak pidana terorisme.
Penjabat Bupati Lotim, M. Juaini Taofik menilai sudah menjadi tugas pemerintah memastikan keluarga pelaku tindak pidana terorisme untuk tetap bisa melanjutkan pendidikannya dan fungsi keluarga tetap harus dijalankan. Hal itu dilakukan di samping terus menindak dan meluruskan ideologi bernegara dari tindakan terorisme.
“Ibu-ibu ini juga warga kita, jadi mereka juga punya masa depan untuk anak-anaknya, jadi harus sama perlakuan kita dengan warga negara lainnya,” terangnya saat menyerahkan bantuan, Selasa (23/01/2024).
Juaini juga mendirektif Dinas Sosial Lotim untuk melakukan asesmen demi memastikan hak-hak keluarga tindak pidana terorisme sebagai warga negara terpenuhi. Seperti terdata pada BPJS dan BPMP PKH, serta pihak dari Baznas dan Kesra untuk ikut ambil bagian.
“Proses pembinaan yang paling penting karena itu tidak bisa sekali, kita akan pantau perkembangannya dan saya undang OPD untuk bersama melakukan pembinaan,” terangnya.
Mewakili Kasatgaswil Densus 88 Anti Teror, IPDA Murwanto mengatakan bahwa RAD-PE merupakan bentuk kerja sama yang nyata antara pihaknya dengan Pemkab Lotim. Dikatakannya Densus 88 selalu ada untuk mendampingi keluarga terdampak terorisme yang anggota keluarganya sedang dalam proses hukuman.
“Semoga ini yang menjadi pertama dan terakhir Densus 88 melakukan tindakan penegakan hukum tindak pidana terorisme di Lotim,” harapnya. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Lotim yang telah ikut berperan dalam memberikan bantuan kepada keluarga terdampak terorisme. (den)
