Mataram (Inside Lombok) – Untuk meningkatkan partisipasi para generasi milenial dan Z di Kota Mataram, Bawaslu Kota Mataram datangi sejumlah sekolah tingkat SMA/SMK. Karena berdasarkan data yang ada, jumlah pemilih dari kalangan Generasi milenial dan Gen Z yaitu sebanyak 60 persen.
Ketua Bawaslu Kota Mataram, Muhammad Yusril mengatakan keterlibatan masyarakat terutama peserta didik dalam pengawasan dan pencegahan memiliki peran penting. Dengan jumlah generasi milenial dan Gen Z yang cukup besar, maka sangat efektif jika semua terlibat aktif.
“Kalau ini kita pengawas mengelola ini dengan baik maka tentu mereka dapat ikut berpartisipasi minimal menolak politik uang dan menjadi mitra kita untuk mengawasi dan ini makin baik,” katanya Kamis (1/2) pagi.
Menurutnya, rata-rata generasi milenial dan gen Z mengikuti perkembangan teknologi saat ini. Pemanfaatan teknologi saat ini mempermudah pengawasan selama tahapan pemilu. “Jika semua itu disebar dan banyak orang yang akan terlibat,” katanya.
Sementara terkait dengan kunjungannya ke beberapa sekolah di Kota Mataram tersebut untuk memaksimalkan agar menolak politik uang. Tidak saja politik uang, Bawaslu Kota Mataram menekankan untuk mencegah politisasi yang mengandung sara’.
“Kami disitu pertama mengajak untuk menolak politik uang dan politisasi sara’ dan berbagai bentuk pelanggaran yang lain,” ujarnya.
Di Kota Mataram, jumlah daftar pemilih tetap yaitu sebanyak 315.549 orang yang tersebar di enam kecamatan. Bawaslu Kota Mataram memastikan peserta didik yang sudah berusia 17 tahun sudah masuk dalam DPT tersebut. Karena dari jumlah ini, para Gen Z sangat diharapkan untuk bisa terlibat aktif untuk menyalurkan suaranya dan mengawasi proses pemilu.
“Penting untuk datang ke sekolah yang di kota Mataram untuk sama-sama mensukseskan pemilu 2024,” tegasnya.
Di Kota Mataram kata Yusril, jumlah pengawas yaitu sebanyak 1.248 orang dan tersebar di semua TPS yang ada. “Kita sudah lantik ribuan pengawas di Kota Mataram nanti itu akan ditempatkan di TPS,” tegasnya. (azm)