27.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaDaerahNTBPemerintah dan Unicef Gelar Refleksi Program 2023 dan Strategi Kemitraan 2024 di...

Pemerintah dan Unicef Gelar Refleksi Program 2023 dan Strategi Kemitraan 2024 di NTB

Mataram (Inside Lombok) – Pemerintah dan Unicef menggelar workshop refleksi terhadap program-program yang sudah direalisasikan di NTB selama tahun 2023 dan Strategi Kemitraan 2024 Unicef dan mitra pembangunan. Kegiatan tersebut juga untuk melihat sejauh mana kontribusi dari program-program tersebut terhadap pembangunan yang ada di NTB dalam pencapaian target-target SDGs.

Kepala Kantor Unicef Perwakilan NTT dan NTB, Yudhistira Yewangoe mengatakan program yang direalisasikan lebih fokus terhadap kesejahteraan anak. Misalnya di bidang kesehatan meningkatkan kualitas pelayanan untuk anak yang baru lahir.

“Imunisasi bagaimana kita diperluas cakupannya, juga sanitasi air bersih. Menyasar puskesmas untuk kondisi sanitasi lebih ditingkatkan lagi dan deteksi dini balita gizi buruk,” katanya Rabu (7/2) pagi.

Ia mengatakan, program yang selama ini dikerjakan juga untuk mendukung penyelesaian salah satu persoalan nasional yaitu stunting. Karena penanganan gizi buruk, sanitasi dan lainnya bertujuan untuk menurunkan stunting.

“Stunting kan banyak faktor pendukungnya. Melalui sanitasi, gizi buruk dan anak jangan sakit. Imunisasi dan semuanya itu juga untuk mensasar stunting,” katanya.

Dukungan yang dilakukan Unicef untuk perlindungan anak yaitu seperti pencegahan perkawinan anak. “Studi dari kita itu menunjukan semakin muda ibunya, risiko bayi yang lahir stunting semakin tinggi,” katanya.

Untuk tahun 2024 ini, Unicef masih fokus untuk melanjutkan program tahun 2023 lalu seperti gizi anak, sanitasi air bersih, kesehatan anak dan perlindungan anak. Khusus di NTB, program direalisasikan di seluruh kabupaten dan kota.

“Tapi tidak semua kabupaten menerima program yang sama. Jadi wilayah Lombok itu khusus untuk sanitasi, perlindungan anak, kesehatan dan gizi,” ujarnya. Sedangkan untuk Pulau Sumbawa program yang direalisasikan Unicef yaitu sanitasi, gizi dan imunisasi.

Di NTB kata Yudhi, masuk kedalam provinsi kedua meraih status bebas buang air besar sembarang. Untuk mendukung pencapaian tersebut, Unicef memprogram sanitasi yang aman. “Jadi masih terus kita dukung. Kesehatan itu penguatan puskesmas layanan anak yang baru lahir,” katanya.

Program yang direalisasikan ini, dianggarkan bersama baik oleh pemerintah NTB maupun Unicef. “Anggaran kita tidak banyak makanya butuh dukungan dari pemerintah,” katanya.

PPK Bantuan Unicef NTB di Bappeda Provinsi NTB Taufiq Harii Suryanto mengatakan selama ini program yang realisasikan untuk menjamin hak anak terpenuhi. “Terkait sanitasi, perlindungan anak, sosial dan sanitasi. Termasuk program unicef ini sudah ada program kerja sama dari pusat,” katanya.

Program yang masuk di NTB yaitu sanitasi air bersih, perlindungan bayi anak, dan pelayanan kesehatan kepada ibu dan bayi yang baru lahir. “Kalau lokus kabupaten kota itu penentuan lokusnya ditentukan Pemprov NTB untuk terjaminnya hak anak bisa terlindungi betul di NTB,” katanya.

Dikatakan, program yang banyak direalisasikan yaitu di Kabupaten Lombok Timur, Lombok Tengah, Lombok Barat dan daerah lainnya. Pemilihan kabupaten ini dengan melihat jumlah penduduk terbanyak. “Sekarang sudah mulai menyentuh seluruh kabupaten dan kota hingga Kota Mataram. Ini beda-beda programnya,” katanya. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer