26.5 C
Mataram
Selasa, 1 Oktober 2024
BerandaLombok BaratUniknya Anggota KPPS di Merembu, Kenakan Seragam SD dan Bagikan Hadiah untuk...

Uniknya Anggota KPPS di Merembu, Kenakan Seragam SD dan Bagikan Hadiah untuk Hibur Pemilih

Lombok Barat (Inside Lombok) – Guna mencairkan suasana agar tidak terlalu tegang saat masyarakat datang memilih, para anggota Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) yang bertugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 21 Desa Merembu, Kecamatan Labuapi kenakan seragam merah putih, layaknya murid Sekolah Dasar (SD). Sontak hal itu membuat para pemilih yang datang terhibur, hingga mencandai para anggota KPPS tersebut.

Adrian Al Khairi, salah seorang anggota KPPS menuturkan ide tersebut muncul dari Ketua KPPS mereka yang merupakan seorang guru SD. Terlebih TPS tempat mereka bertugas berada di halaman SDN 3 Merembu, sehingga konsep mengenakan pakaian SD itu dirasa cocok.

“Kebetulan Bapak Ketua kita guru SD di sini, terus lokasi TPS kita juga di halaman SD jadinya muncullah ide ini (mengenakan pakaian SD),” terang Adrian saat ditemui di sela-sela penghitungan suara, Rabu (14/02/2024) sore.

Ia pun memperoleh pakaian tersebut dengan meminjam dari temannya yang kebetulan seragam kerjanya menggunakan celana merah, seperti seragam anak SD. Sedangkan untuk topi dan dasi, para anggota KPPS tersebut dibantu meminjam di murid Ketua KPPS yang merupakan guru SD.

- Advertisement -

Awalnya mereka pun mengaku merasa lucu mengenakan seragam tersebut, lengkap dengan atributnya. Terlebih dasi yang ukurannya sesuai dengan lingkar leher anak SD terlihat begitu kecil saat mereka kenakan. “Ada yang lucu, kita pakai dasi itu kan gak ada yang ukurannya panjang. Jadi kayak dicekik,” ujarnya sambil tertawa.

Namun mereka mengaku senang karena tampilan mereka justru bisa menjadi hiburan bagi para pemilih. “Kami dibercandai, ditanya mana ketua kelasnya? Terus kenapa kok anak SD bolos, nyasar ke sini?” tuturnya seraya mengikuti guyonan para pemilih.

Awalnya mereka berencana untuk mengenakan pakaian hitam dan putih, tetapi sebagian dari mereka merasa itu terlalu monoton. Sehingga terbesit ide untuk lebih baik mengenakan pakaian SD, agar lebih ringan dan membuat para pemilih terhibur. “Ini (konsep pakaian) sudah kita tentukan dari jauh-jauh hari, H-8 pemilu, tapi untuk atribut topi dan dasinya baru kita persiapkan 2-3 hari yang lalu,” bebernya.

Hal itu pun diakui cukup menjadi hiburan juga bagi mereka. Agar tak terlalu lelah dalam menjalankan tugas sepanjang proses pencoblosan hingga penghitungan suara.

Dari lokasi yang sama, M. Dwi Kurniawan, yang juga anggota KPPS di TPS tersebut menuturkan hal menarik lainnya. Di mana setelah mencoblos, para pemilih diberikan semacam doorprize, sehingga mereka semakin antusias untuk datang ke TPS.

“Pas selesai orang nyoblos, pas celup tinta, kita buatkan kupon. Pas kuponnya dibuka, langsung ada tulisan hadiahnya,” ungkap dia. Hadiah yang diberikan pun beragam, seperti sabun cuci piring, mie instan, kopi, bingga sabun cuci baju, yang berhasil menambah antusias para pemilih ibu-ibu.

“Ini sebagai daya tarik lah, supaya Pemilu ini gak monoton. Karena slogan kita itu kan coblos-coblos berhadiah, gitu,” pungkasnya. Terkait jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di TPS tersebut berjumlah 270 orang. Sedangkan yang hadir sekitar 239 orang. (yud)

- Advertisement -


Berita Populer