27.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaBerita UtamaDiduga Kelelahan, Seorang Anggota KPPS Keguguran Usai Bertugas

Diduga Kelelahan, Seorang Anggota KPPS Keguguran Usai Bertugas

Mataram (Inside Lombok) – Reni Juliantika (21), salah seorang anggota KPPS di Kota Mataram mengalami keguguran usai menjalankan tugasnya. Kondisi tersebut dialami diduga lantaran ia kelelahan saat bertugas dan saat menjadi anggota KPPS sedang hamil 2 bulan.

M. Zamhariri, suami dari Reni Juliantika menuturkan pada hari pemungutan suara 14 Februari 2024, istrinya sudah ada di TPS untuk menjalankan tugasnya mulai pukul 6 pagi. Proses pemungutan suara dan perhitungan pun dilakukan sampai dengan jam 6 subuh.

“Setelah pulang di tanggal 15 Februari 2024 ke rumah istirahat terasa ada kram di perut. Saat malamnya yaitu malam jumat keluar bercak coklat dilap pakai pembalut ada bercak darah merah, akhirnya pagi Jumat tanggal 16 Februari 2024 saya dan suami pergi ke Puskesmas Tanjung Karang untuk memeriksakan keadaan kehamilan,” ujarnya.

Pemeriksaan yang dilakukan seperti pengambilan sampel darah dan cek urin. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan tim medis menyatakan masih normal namun jika masih ada flek disebut masih berisiko.

“Jam 8 pagi sampai dengan jam 10 pagi, pihak puskesmas mengambil sampel darah dan cek urin serta dilakukan tensi semua hasil normal janinnya masih bagus jika sampai dua hari masih ada flek itu beresiko kata pihak puskesmas,” jelasnya.

Dituturkannya, sekitar pukul 12 malam ia merasa tidak nyaman untuk tidur dan memutuskan ke kamar mandi buang air kecil. Namun pada saat itu keluar gumpalan darah sehingga akhirnya dilarikan ke puskesmas.

” Pada sekitar jam 12.25 malam Sabtu saya antarkan istri saya ke Puskesmas Tanjung Karang dan langsung ditangani di puskesmas, dan pada akhirnya harus dirujuk ke RSUD Kota Mataram,” ujarnya.

Begitu tiba di RSUD Kota Mataram, suaminya hanya menyerahkan KTP dan langsung diberikan tindakan karena mereka merupakan pasien yang menggunakan BPJS Kesehatan. “Masuk IGD saya langsung diberikan tindakan, dikeluarin kayak gumpalan daging oleh pihak rumah sakit terus dibawa ke ruangan bersalin dan hasil USG Dokter menyatakan bahwa saya keguguran,” terangnya.

Selanjutnya pihak rumah sakit melakukan rontgen hasil rontgen ada sisa gumpalan darah di dalam perut harus dikuret. “Jadi untuk kuret tanggal 18 Februari jam 8, hari Minggu di RS Kota Mataram dan sebelum kuret ibu Reni disuruh puasa jam 2 malam sampai jam 8 pagi dan siangnya kuret dilaksanakan dan operasi kuret berjalan lancar,” katanya.

Sementara itu, Komisioner KPU Kota Mataram, Musleh mengatakan akan memberikan santunan kepada KPPS yang masuk kategori luka berat. Dimana, ada dua anggota KPPS yang akan diberikan santunan. “Nanti malam rencananya ini. Santunan yang akan diberikan sebesar Rp8,5 juta untuk yang keguguran dan yang terkilir itu Rp4 juta,” katanya.

Dia menyebutkan sebanyak tujuh anggota KPPS di Kota Mataram yang sakit. Namun selain dua anggota tersebut sudah sembuh dan tidak terlalu parah. “Ini ada tujuh. Tapi rata-rata sudah sembuh sehingga dua anggota saja yang diberikan santunan. Kita akan kasih uang tunai kepada anggota KPPS yang sakit,” tutupnya. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer