Mataram (Inside Lombok) – Dinas Perdagangan Nusa Tenggara Barat mulai menerapkan pasar lelang komoditas agro menggunakan sistem daring (online) untuk mempermudah para pelaku usaha bertransaksi dan menghemat biaya.
“Kami berharap dengan sistem online tersebut, pelaku usaha, khususnya petani benar-benar memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dan kemudahan dalam bertransaksi,” kata Kepala Dinas Perdagangan NTB Hj Putu Selly Handayani ketika membuka pasar lelang komoditas agro III di Mataram, Selasa.
Dalam pasar lelang sistem online tersebut, kata Selly, para peserta (penjual dan pembeli) melakukan registrasi menggunakan sistem pasar lelang terpadu (SPLT) dan akan memperoleh user name dan pasword (kata kunci) untuk masuk dalam sistem.
Penjual akan memasukkan data komoditas yang akan dijual. Selanjutnya penyelenggara pasar lelang akan melakukan verifikasi atas order jual yang dimasukkan dalam sistem. Apabila disetujui akan ditampilkan dalam sistem.
Pembeli juga akan melakukan penawaran beli melalui sistem, dan pemenang lelang ditentukan dengan penawaran tertinggi pada akhir lelang.
“Dari hasil verifikasi penyelenggara lelang hari ini, alhamdulillah sudah terigestrasi sebanyak 12 orang peserta. Ini baru pertama kali lelang secara online, jadi masih perlu penyempurnaan lagi,” ujar Selly.
Dinas Perdagangan NTB, kata Selly, juga telah melakukan komunikasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Barat untuk melakukan lelang antar-provinsi secara online.
Saat ini, lanjutnya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Barat juga sedang melakukan pasar lelang sehingga pelaku usaha dari NTB dipersilakan ikut melakukan penawaran beli atas komoditas yang sedang dilelang di Sumatera Barat.
“Jadi, dengan sistem online tersebut, transaksi lelang tidak hanya antara pelaku usaha lokal di NTB. Tapi bisa juga bertransaksi dengan pengusaha luar daerah melalui sistem online tanpa harus datang ke lokasi lelang,” ucap Selly.
Menurut dia, kegiatan pasar lelang komoditas agro telah dirasakan manfaatnya oleh para pelaku usaha yang bergerak di bidang komoditas sejak diluncurkannya program tersebut oleh Menteri Perdagangan Mari Pangestu pada September 2005.
“Hingga 2018, transaksi pasar lelang komoditas agro di NTB mencapai Rp596 miliar. Sementara transaksi hingga pasar lelang kedua pada 2019 baru mencapai Rp3,8 miliar,” katanya. (Ant)