25.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaLombok BaratPemdes dan Kecamatan di Lobar Diminta Data Pohon yang Rawan Tumbang

Pemdes dan Kecamatan di Lobar Diminta Data Pohon yang Rawan Tumbang

Lombok Barat (Inside Lombok) – Guna mengantisipasi potensi pohon tumbang akibat angin kencang yang terjadi beberapa hari terakhir, pemerintah desa dan kecamatan di Lombok Barat (Lobar) diminta mendata pohon yang rawan tumbang.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lobar, Hermansyah pun mengakui bahwa di akhir pekan lalu banyak pohon bertumbanga di berbagai lokasi di Lobar dalam waktu yang bersamaan, sehingga penanganannya pun dibagi dengan BPDB. Namun sebagai langkah antisipasi, pihaknya telah meminta pemdes dan kecamatan untuk mendata pohon yang rawan tumbang, untuk kemudian dilakukan perampingan.

“Karena kami menangani sesuai laporan, saat ini masih didata sama Camat masing-masing,” terang Hermansyah, Rabu (13/03/2024). Perampingan itu pun disebutnya rutin dilakukan pihaknya sesuai dengan permintaan masyarakat dan pihak desa.

Kendati perampingan tak bisa dilakukan pihaknya secara serentak, melainkan bertahap. Lantaran adanya keterbatasan alat dan juga sumber daya manusia yang memiliki kemampuan untuk memeriksa kondisi pohon dan memanjat untuk merampingkan.

Sementara itu, Camat Batulayar, M. Subayin mengatakan di wilayah tersebut telah dilakukan perampingan oleh DLH. Namun, masih ada sisa pohon rawan tumbang yang masih menunggu untuk ditangani.

“Kemarin kita sudah eksekusi (dirampingkan) sebagian hari Minggu sebelum puasa, ada sekitar 10 pohon, tapi kalau ditanya masih banyak, ya masih banyak yang sudah kita tandai tapi belum dieksekusi,” tutur Subayin.

Kata dia, di wilayah Kecamatan Batulayar juga kerap terjadi pohon tumbang. Sehingga pihaknya aktif melakukan pengecekan dan menandai pohon-pohon yang dianggap rawan untuk memudahkan tim DLH melakukan perampingan. Terlebih, kawasan itu merupakan kawasan pariwisata.

“Kita sudah tandai dulu pakai pilox, insyaallah nanti koordinasi dengan DLH akan dilakukan secara bertahap. Karena hampir semua wilayah di Lobar yang ditangani,” jelasnya. Kendati, diakuinya yang masih menjadi kendala dalam upaya perampingan untuk antisipasi pohon tumbang di kawasan wisata itu, lantaran banyak pohon yang dinilai rawan justru berada di tanah milik pribadi atau investor.

“Tapi kadang juga pohon (yang rawan tumbang) ini di tanah pribadi bukan di pinggir jalan. Seperti yang tumbang di depan hotel Sheraton kemarin,” bebernya. Hal itu yang dinilai menyebabkan pihak kecamatan bersama DLH tak berani asal tebang tanpa izin dari pemilik tanah. “Jadinya kita tidak berani asal tebang tanpa izin pemilik,” pungkasnya.

Senada, Camat Labuapi, Lalu Rifhandani mengakui pihaknya rutin melakukan pengecekan pohon-pohon yang secara kasat mata rawan tumbang. Terlebih, di kawasan itu banyak pohon pelindung jalan raya yang berukuran besar, dan akhir pekan lalu nyaris pohon tumbang menimpa salah satu toko milik warga.

Untungnya, masyarakat di Labuapi disebutnya aktif melakukan pembersihan saat terjadi pohon tumbang. Karena jika menunggu DLH atau BPBD saja yang bergerak akan memakan waktu yang cukup lama. “Karena kita sama-sama tahu keterbatasan yang ada di dinas, jadi kita bergerak sama-sama,” pungkasnya. (yud)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer