Lombok Timur (Inside Lombok) – Penyeberangan di pelabuhan berpotensi ditunda lantaran kondisi cuaca saat ini, salah satunya di Pelabuhan Kayangan. Pasalnya, angin kencang yang terjadi turut mempengaruhi tinggi gelombang di laut.
General Manager (GM) PT ASDP Pelabuhan Kayangan, Heru Wahyono mengatakan penyebrangan kapal ferry dari ASDP Pelabuhan Kayangan telah mengeluarkan imbauan atas kondisi cuaca buruk saat ini, di mana otorisasi dari Pelabuhan Kayangan telah mengeluarkan kecepatan angin yang ada di lautan. “Kecepatan angin di lautan berkekuatan 25 sampai 30 knot disertai ate gelombang setinggi 1.25 – 2.50 meter,” katanya, Rabu (14/03/2024).
Korsatpel sendiri telah mengeluarkan surat imbauan terkait dengan keselamatan dan keamanan pelayaran, baik itu kru, operator, daan juga pengguna jasa transportasi laut. Untuk penundaan penyeberangan sendiri masih bersifat kondisional kekuatan cuaca terhadap tinggi gelombang.
“Jadi untuk masalah penundaan itu menjadi domainnya Korsatpel, jika dipandang kecepatan angin dan ombak membahayakan, maka langkah penundaan pelayaran pasti diambil,” terangnya.
Penundaan penyeberangan memang masih belum diterapkan saat ini dikarenakan itu bersifat kondisional dalam penerapannya oleh Koordinator Satuan Pelayanan Balai Pengelola Transportasi Darat (Korsatpel BPTD). Di mana jika cuaca ekstrem maka harus pelayaran ditunda sampai cuaca membaik. “Tergantung kondisi lapangan, kalau cuaca ekstrim harus ditunda dan saat normal dapat dibuka lagi,” ungkapnya.
Berdasarkan imbauan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, saat ini tengah berlangsung cuaca buruk pada puncak musim penghujan. Sehingga hal tersebut diwaspadai oleh pelabuhan yang ada di NTB khususnya Pelabuhan Kayangan. “Angin darat dan laut itu beda, kecepatan angin pasti meningkat ketika berada di tengah laut. Jadi itu yang kita antisipasi dengan meningkatkan koordinasi,” pungkasnya. (den)