Mataram (Inside Lombok) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) NTB tengah mengincar pasar ekspor untuk hewan ternak di NTB. Salah satunya yang akan digarap adakah ekspor kebutuhan kambing untuk pasar Arab Saudi.
Peluang ekspor ternak kambing itu dinilai cukup potensial, mengingat NTB saat ini menjadi tempat pengembangan ternak seperti kambing boer yang ADC-nya terbilang bagus. Bahkan beberapa waktu lalu sudah ada pertemuan dengan mantan Duta Besar Arab Saudi dengan bahasan Arab Saudi ingin memasok daging kambing kurban ke NTB meski masih ditolak Kementerian Pertanian.
“Yang berpeluang itu kita membawa kambing ke sana, karena daerah kita dari segi kesehatan hewan internasionalnya tidak ada masalah. Mudah-mudahanlah ada tindak lanjutnya,” ujar Kepala Disnakeswan NTB, Muhammad Riadi, Kamis (21/3).
Guna memenuhi permintaan atau pasokan kambing jika memang nantinya akan kesepakatan antara keduanya, Pemprov NTB memastikan potensi kambing di tengah masyarakat terus dikembangkan. Apalagi jika harganya menjanjikan, maka lebih cepat bisa berkembang.
“Kami cepat perkembangbiakannya, tapi satu tahun satu anak. Jenisnya tergantung permintaan, tapi yang paling cepat dan ADC-nya bagus itu kambing boer. Ini juga sejalan dengan program pencegahan kemiskinan ekstrim,” tuturnya.
Selama ini kambing-kambing di Arab Saudi sementara ini dia datangkan dari Afrika. Untuk itu harus ada kesepakatan harga antara pengusaha di Arab Saudi maupun di NTB. Jika sudah ada kecocokan harga tersebut, maka dengan cepat akan segera dijalankan.
“Ini yang belum saya diskusikan dengan Pak Farid. Karena harus ada pengusahanya juga di sana yang mendatangkan, maunya berapa harganya, baru kita tawarkan dengan pengusaha kita di sini,” terangnya. (dpi)