28.5 C
Mataram
Senin, 25 November 2024
BerandaBerita UtamaWaspada Peredaran Uang Palsu Jelang Lebaran

Waspada Peredaran Uang Palsu Jelang Lebaran

Mataram (Inside Lombok) – Peredaran uang palsu (upal) selama Ramadan dan menjelang lebaran harus diwaspadai. Kondisi ini tidak terlepas dari tingginya transaksi ekonomi di momen ini dan dimanfaatkan pengedar upal untuk mengedarkan ditengah-tengah masyarakat.

Meskipun dari data Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB peredaran upal semakin berkurang. Namun perlu diwaspadai, karena ada saja kesempatan yang bisa dilakukan oleh pengedar dalam hal ini.

“Ini memang tetap menjadi perhatian, karena biasanya bukan sekarang ditemukan, tapi di akhir-akhir Ramadan dan itu akan muncul di setoran dari masyarakat (ke bank-bank),” ujar Kepala Perwakilan BI NTB, Berry Arifsyah Harahap, Kamis (28/3).

Saat ini, masyarakat tengah berbondong-bondong menyetorkan uang atau menukar uang pecahan besar ke uang pecahan kecil. Di mana dengan kondisi tersebut bisa saja dimanfaatkan oleh pengedar upal. “Setelah lebaran ada arus baliknya itu baru kelihatan apakah banyak (upal, Red), mudah-mudahan tidak banyak. Karena di pemilu kemarin tidak ada temuan uang palsu,” terangnya.

Kendati, Berry menyebutkan bahwa untuk menggandakan uang rupiah ada beberapa fitur yang semakin sulit untuk ditiru. Seperti dari desain uang rupiah hingga keamanannya, maka oknum yang mau menggandakan tidak bisa.

“Indonesia desain dari uang rupiah menjadi desain security featurenya itu menjadi terbaik di dunia. Jadi semakin sulit untuk ditiru para pengedar uang palsunya,” katanya. Hal tersebut membuat masyarakat bisa lebih mudah juga untuk mengenali uang asli dengan palsu. Apalagi jika masyarakat dengan cermat dan teliti mengecek menerima uang.

BI NTB pun kerap kali melakukan sosialisasi terkait peredaran upal. “Jadi memang kita ada selalu sosialisasi CPB, disitu juga ada bagaimana masyarakat itu melihat mana yang asli, mana yang palsu, kita ajarkan memang. Sehingga masyarakat lebih paham bagaimana membedakan,” demikian.

Sebagai informasi, sebelum melakukan penukaran sebaiknya masyarakat mulai waspada terhadap peredaran upal. Untuk mengantisipasi hal tersebut masyarakat diminta selalu waspada terhadap peredaran upal saat melakukan uang rupiah pecahan kecil. Apalagi melalui sosial media, mengingat banyak yang menawarkan jasa penukaran uang.

Dimana penukaran harus dilakukan di tempat resmi, seperti di unit atau cabang perbankan dan kas keliling Bank Indonesia. Menjelang Lebaran, ada banyak orang yang menjual jasa penukaran uang. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer