Mataram (Inside Lombok) – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) NTB menekankan kepada mitra, khususnya penyedia daging beku, agar tidak menjual daging beku kepada pedagang-pedagang di pasar tradisional. Pasalnya, daging beku harus dijual terpisah dengan daging segar.
Daging beku juga tidak boleh dicampur dengan daging segar. Jika dijualnya secara ecer dan tidak lagi dalam bentuk daging beku, maka ada kemungkinan daging cepat terkontaminasi bakteri yang dapat mempengaruhi kesehatan konsumennya.
“Berdasarkan keterangan mitra, daging beku ini dijual hanya kepada Horeka (Hotel, Restoran dan Rumah Makan) atau catering dan sejenisnya. Karena tidak boleh dijual terbuka di meja seperti di pasar-pasar tradisional,” ujar Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB, Muhammad Riadi didampingi Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner, Lalu Muhammad Yusri, Jumat (5/4).
Dikatakan, saat ini belum ditemukan kasus penjualan daging beku di pasar tradisional, dan semoga hal ini tetap berlaku. Oleh karena itu, pengawasan bersama sangat penting. “Kami juga akan terus melakukan edukasi juga para pedagang soal daging beku ini,” ucapnya.
Pemprov NTB juga memastikan di Idulfitri tahun ini tanpa khawatir kekurangan ketersediaan daging. Bahkan melimpah untuk memenuhi kebutuhan lebaran. Mengingat pada 1 April 2024 lalu telah dilakukan pemantauan terkait daging ayam segar dan daging sapi frozen ke beberapa mitra peternakan untuk menjamin ketersediaan bahan pokok menjelang Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah.
“Kami kunjungi UD Khairunnisa di Dusun Ireng Lauk Kecamatan Gunung Sari Kabupaten Lombok Barat. UD Khairunnisa merupakan salah satu mitra peternakan yang merupakan distributor untuk daging ayam segar dan frozen dengan kapasitas 15 ton,” terangnya.
Selain itu, mitra lainnya CV Cendana di Bertais Kota Mataram yang merupakan salah satu rumah potong unggas serta distributor daging ayam segar dengan kapasitas kurang lebih 60 ton. Mitra lainnya, CV Delapan Delapan di Kota Mataram ini juga menjadi distributor daging frozen dengan kapasitas 20 ton. Sebelumnya, juga dilakukan pemantauan di mitra peternakan di Kabupaten Lombok Timur, yaitu PT Mitra Sinar Jaya.
“Dengan melihat stok ayam hidup, daging beku di sejumlah mitra ini, dipastikan, ketersediaan selama lebaran Idul Fitri akan sangat mencukupi. Masyarakat NTB tidak perlu khawatir dengan ketersediaan ayam pedaging dan telur,” jelasnya.
Lebih lanjut, dengan jumlah produksi yang sangat mencukupi dan tidak akan terjadi kelangkaan. Baik daging biasa, maupun daging beku untuk ayam. Begitu dengan daging segar sangat mencukupi. (dpi)