Mataram (Inside Lombok) – Sejumlah sopir dan kernet bus di Terminal Mandalika yang membawa penumpang untuk mudik diminta melakukan tes urine oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama Satresnarkoba Polres Mataram. Dari hasil tes urine yang dilakukan pada 4 April 2024 dan 7 April 2024 atau H-3 puncak arus mudik lebaran Idulfitri, ditemukan dua orang kernet positif narkoba.
Kasat Resnarkoba Polres Mataram, AKP I Gusti Ngurah Bagus Saputra mengatakan pemeriksaan tes urine ini sudah dilakukan sebelumnya di 4 April 2024. Sebanyak 21 sopir dan kernet bus dilakukan pemeriksaan urine. Berdasarkan hasil pemeriksaan ditemukan salah satu kernet positif narkoba. Kemudian pemeriksaan hari kedua ini juga ditemukan satu orang positif narkoba.
“Kami dari pukul 10.30 Wita melakukan tes urine sebanyak 12 supir dan kernet dari berbagai PO dan dari 12 pemeriksaan tersebut satu orang inisial FH (19) asal Bima positif mengandung amfetamin atau sabu-sabu,” ujar Bagus usai pemeriksaan, Minggu (7/4).
Sementara ini dari hasil pemeriksaan awal yang bersangkutan menggunakan sabu-sabu di wilayah Bima. Sehingga tidak ada indikasi bahwa adanya penyalahgunaannya di wilayah terminal. “Untuk sementara masih kita lakukan pengembangan pemeriksaan, karena informasinya dia ikut sama temannya di Bima,” ucapnya.
Mereka yang dilakukan tes urine dan hasilnya positif berstatus sebagai kernet dan selanjutnya pihak kepolisian melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap kernet yang positif ini. Termasuk penemuan hari ini.
“Kami periksa dulu dari mana dia mendapatkan barang haram ini, kemudian nanti setelah dilakukan pemeriksaan kita rujuk ke BNN untuk dilakukan rehabilitas medis,” ungkapnya.
Saat ini untuk operasional bus dari Lombok – Sumbawa masih tetap berangkat mengantar penumpang sampai ketujuan. Karena hasil pemeriksaannya supir negatif narkotika, melainkan kernetnya. Pihak kepolisian juga akan berkoordinasi dengan PO bus serta Dinas Perhubungan yang ada di terminal Mandalika terkait dengan hal ini.
“Sehingga kedepannya sama sama mengingatkan PO bus, jangan sampai ada supir dan kernetnya terpengaruh dari penyalahgunaan narkoba. Sangat fatal akibatnya bagi penumpang yang menaiki angkutan darat ini,” imbuhnya.
Sementara itu, Konselor Adiksi BNN Kota Mataram Hery Sutowo mengatakan, dalam rangka pengamanan arus mudik dan arus balik. Pihaknya bersama dengan kepolisian terus melakukan deteksi dini terhadap penyalahgunaan narkotika dikalangan pengemudi ataupun kernet. Pihaknya selalu koordinasi untuk tes pemeriksaan urine, dan untuk pemeriksaan lebih lanjut di Polres Mataram.
“Hasilnya seperti apa, apakah ada terlibat dalam jaringan atau tidak kita tunggu selanjutnya, kalau yang bersangkutan hanya sebagai pengguna bisa melalui rehabilitasi disini atau di tempat asalnya nanti,” ujarnya. (dpi)