Lombok Barat (Inside Lombok) – Masyarakat Desa Sesaot beberapa waktu lalu menggeruduk kantor desa setempat guna menolak pergantian Penjabat Kades mereka, Sarbini. Menanggapi aksi penolakan itu, Camat Narmada, Sumasno menjelaskan penggantian Sarbini diusulkan pihaknya atas hasil evaluasi kinerja yang bersangkutan.
“Yang jadi Pj Kades Sesaot ini adalah staf kecamatan, di sini (kecamatan, Red) dia jadi Kasubag program dan keuangan. Makanya kita ingin mengembalikan ke tupoksinya, mengerjakan yang semestinya dikerjakan,” terang Sumasno saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Jumat (26/04/2024).
Dia menilai pekerjaan utama Sarbini justru menjadi tidak optimal setelah yang bersangkutan diangkat menjadi Pj Kades Sesaot. Akibatnya, kata dia, Camat hingga Sekcam dan Kasi-Kasi yang ada di tingkat kecamatan yang justru harus turun membantu menyelesaikan pekerjaan Sarbini di kecamatan.
“Karena laporan Sakip/Lakip (laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan) jadinya tidak dikerjakan. Sehingga saya sebagai Camat dikejar-kejar oleh Pemda tentang laporan-laporan itu,” tuturnya.
Hal itu yang diakuinya menjadi salah satu alasan dan hasil evaluasi yang dilakukan pihaknya. Mengapa akhirnya Pj Kades yang bersangkutan diusulkannya untuk diganti dan ditarik kembali untuk fokus menyelesaikan pekerjaannya di kecamatan. “Juga dia yang bermasalah di SPT terakhir, karena dia belum mengerjakan, sampai hari ini,” imbuhnya.
Hasil evaluasi itu pun diakuinya sudah dikonsultasikan pihaknya dengan BKDPSDM Lobar. Sumasno mengatakan hasil dari konsultasi itu didapati jawaban supaya yang bersangkutan ditarik dari tugas tambahannya sebagai Pj Kades. “Sehingga kita konsultasi ke DPMD, tapi kalau soal Pj itu kan haknya Camat untuk mengusulkan kapan saja mau ditarik atau dikembalikan. Karena itu stafnya Camat,” jelasnya.
Selain itu, Sumasno juga menyebut bahwa kinerja yang bersangkutan selama menjabat sebagai Pj Kades juga banyak dipertanyakan masyarakat. “Kinerjanya (menjadi Pj Kades) juga termasuk yang dipertanyakan oleh masyarakat. Selama ini, banyak keluhan-keluhan masyarakat,” ungkapnya.
Kendati yang bersangkutan memang putra asli Sesaot, tetapi ada beberapa laporan keluhan dari masyarakat yang disebut Sumasno telah diterima pihaknya. “Ketika kita menyerap aspirasi, (Pj Kades) dinilai kurang transparan. Masih beberapa pekerjaan di handle sendiri,” bebernya.
Atas evaluasi itu lah pihaknya mengusulkan agar Pj Kades yang bersangkutan untuk lebih baik ditarik kembali ke kecamatan. Dengan alasan, supaya kinerjanya di kecamatan tetap aman. Dan Desa yang bersangkutan juga tetap kondusif. “Supaya saya yang jadi pimpinan di kecamatan juga tidak dikejar-kejar oleh atasan. Karena yang bersangkutan tidak menyelesaikan pekerjaannya,” pungkas Sumasno. (yud)