Mataram (Inside Lombok)- Penyaluran bantuan pangan (bapang) beras 10 kilogram (kg) di NTB masih berlanjut. Saat ini memasuki tahap ke IV di periode April 2024 baru disalurkan di Mei tahun ini. Tercatat penyalurannya baru mencapai 28 persen dan masih terus berproses untuk penyalurannya di masing-masing kabupaten/kota di NTB.
Penyaluran bantuan bangun terus digenjot agar dapat segera dirampungkan, karena bantuan ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat. “Alhamdulillah sudah jalan penyalurannya, baru di kabupaten saja. Yang kota belum, ini penyaluran periode April baru sampai 28,17 persen. Masih tetap jalan,” kata Pimpinan Wilayah (Pimwil) NTB, Raden Guna Dharma, Kamis (16/5).
Berdasarkan data Bulog Kanwil NTB alokasi April 2024 sampai dengan di posisi 15 Mei 2024. Kabupaten yang sudah menyalurkan. DIantaranya ada Kabupaten Lombok Timur baru mencapai 88,55 persen dengan Keluarga penerima Manfaat (KPM) 155.769 dan masih berproses. Disusul Kabupaten Dompu penyalurannya sudah mencapai 100 persen dengan KPM 27.739. Kemudian Kota Bima mencapai 100 persen dengan 15.444 KPM. Sedangkan kabupaten/kota lainnya masih dalam proses.
“Yang belum-belum ini masih sedang proses, pekan depan Mataram sudah mulai menyalurkan. Jumlah penerima masih sama 643.000 KPM,” ungkapnya.
Sedangkan untuk kabupaten/kota lainnya, yakni kota Mataram dengan 38.203 KPM, Lombok Barat 91.868 KPM, Lombok Utara 38.912 KPM, Lombok Tengah 154.127 KM. Kemudian di Kabupaten Sumbawa 49.581 KPM, Sumbawa Barat 13.859 KPM, dan Kabupaten Bima 57.471 KPM.
Bantuan pangan beras digelontorkan pemerintah melalui penugasan Bapanas kepada Perum Bulog NTB. Bapang beras yang diberikan kepada masyarakat ini bersumber dari stok Cadangan Beras Pemerintah (CPB). Penyalurannya diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2015 Tentang Ketahanan Pangan dan Gizi yang disalurkan, salah satunya untuk bantuan pangan kepada masyarakat.
“Kendala tidak selama penyaluran, stok juga aman. Hanya saja agar lebih safety, baik dari DKP maupun pemdanya cek kualitasnya dulu. Kalau sudah clear tinggal salurkan saja,” jelasnya.
Ditambahkan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Abdul Aziz mengatakan untuk pengecekan kualitas beras sudah dilakukan oleh masing-masing kabupaten/kota. Bantuan pangan disalurkan kepada masyarakat dipastikan kualitasnya baik. Terlebih adanya bapang ini membantu memenuhi kebutuhan masyarakat akan beras.
“Alhamdulillah penyaluran baik, masyarakat penerima manfaat juga sangat terbantu dengan ini. Selain itu, bapang ini bisa berdampak pada pengendalian inflasi,” ujarnya. (dpi)