Mataram (Inside Lombok) – Pengusulan pengusaha Pertashop untuk bisa menjual atau penyaluran bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite. Selama ini hanya penyaluran BBM jenis Pertamax. Kendati demikian, untuk penyaluran Pertalite selama ini sudah ada ketentuan dari pemerintah, karena ada penetapan kuotanya tersendiri.
Pertashop selama ini menyalurkan BBM non subsidi. Karena dipersiapkan untuk melayani kebutuhan konsumen BBM non subsidi, elpiji non subsidi dan produk Pertamina lainnya. Tentunya dengan mengutamakan lokasi pelayanan di desa dan perkotaan.
“Jadi untuk Pertashop menjual Pertalite itu belum menjadi kewenangan karena produk Pertalite itu merupakan BBM jenis BBM jenis khusus penugasan atau JPKP,” ujar Corporate Communication PT. Pertamina Patra Niaga, Mutiara Evy Junita, Jumat (17/5).
Pertashop atau Pertamina Shop adalah outlet penjualan Pertamina berskala tertentu untuk melayani kebutuhan BBM non subsidi. Jika menjual Pertalite atau BBM non subsidi, maka harus ada persetujuan dari pemerintah, tentunya ada kuota yang ditetapkan agar Pertashop bisa menyalurkan BBM subsidi.
“Karena kita atau Pertamina tidak bisa menentukan kuota Pertalite, makanya saat ini Pertalite belum di jual di Pertashop itu merupakan kewenangan dari pemerintah,” terangnya.
Sebagaimana diketahui, penyaluran BBM subsidi diperuntukkan bagi masyarakat tidak mampu. Pemerintah dan Pertamina berusaha agar penyalurannya tepat sasaran. Untuk itu, dari pengusaha Pertashop mengharapkan agar mereka bisa dilibatkan dan penyalurannya bisa lebih tepat sasaran. Mengingat posisi mereka juga ada di desa-desa.
“Untuk ada aspirasi soal Pertalite itu di jual di Pertashop itu Pertamina harus berkoordinasi dengan BPH Migas. Sampai saat ini masih belum ada informasi lebih lanjut arahan pemerintah atas usulan tersebut,” jelasnya.
Sebelumnya, Ketua Hiswana Migas NTB Priatna Riadi mengatakan dengan diberikannya tugas Pertahsop untuk menyalurkan BBM subsidi maka akan tepat sasaran penerimanya. Selain itu SPBU-SPBU dirasa tidak akan merasa terganggu. Saat ini Pertashop hanya diberikan tugas untuk menyalurkan BBM non subsidi, terutama Pertamax.
“Jangkauannya Pertashop ini sampai ke desa-desa, sebenarnya sangat efektif kalau menyalurkan BBM subsidi sehingga jadi lebih tepat sasaran. Bagus juga kalau diberikan tugas seperti itu,” ujarnya. (dpi)