Lombok Utara (Inside Lombok) – Bursa kerja atau job fair kembali digelar oleh Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dan Tenaga Kerja Lombok Utara pada Juli 2024 mendatang. Melibatkan beberapa perusahaan pencari tenaga kerja dengan harapkan banyak tenaga kerja terserap, sehingga mampu menekan angka pengangguran terbuka di Lombok Utara.
Kepala DPMPTSP dan Naker Lombok Utara, Evi Nur Winarmi mengatakan job fair yang dibuka pada tahun lalu ada 900 lowongan tersedia. Namun hanya 300 yang mendaftar. Dari jumlah tersebut yang lulus sesuai dengan kompetensi yang diinginkan sekitar 200-an orang.
“Jadi manfaatnya besar dan kita rencananya tidak hanya ke masyarakat KLU saja, kita prioritaskan untuk NTB. Sama seperti tahun kemarin, hanya sekarang ini kita perluas lagi jaringannya bersama SMK, yang lulusan SMK ini kita coba masuk,” ujar Evi, Selasa (28/5).
Nantinya ditargetkan sekitar 40 perusahaan ikut pada job fair tersebut. Di mana semua dari hotel, housesorcing, termasuk bengkel dan lainnya. Berapa banyak tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan, tergantung dengan kebutuhan mereka. “Tujuan besarnya tentu untuk mengurangi pengangguran, yang kedua untuk memberikan jaminan kepada investor bahwa kita memiliki tenaga kerja sesuai dengan kompetensi yang mereka butuhkan,” terangnya.
Untuk itu, pada perjanjian dengan ritel modern yang baru buka di Lombok Utara seluruhkan diminta untuk menggunakan tenaga kerja lokal sesuai kompetensi tenaga kerja yang ada. Apalagi sekarang ini persaingan luar biasa, jika tenaga kerja tidak terlatih maka mereka tidak bisa terserap dan bersaing dengan tenaga kerja luar.
“Maka dari itu ada pelatihan di BLK juga, untuk tenaga kerja kepariwisataan rata-rata semuanya sudah keambil sama perusahaan. Termasuk pelatihan satpam dan lainnya,” ucapnya.
Sementara itu, jika melihat angka pengangguran terbuka berdasarkan persentase angka termasuk tinggi karena ada kebaikan sedikit. Tetapi jika dilihat dari jumlah penduduk Lombok Utara termasuk rendah penganggurannya di NTB. Namun bagaimana dasar penghitungan dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) tidak dipahami seperti apa. Tetapi secara keseluruhan pengangguran di Lombok Utara masih terbilang rendah.
“Persentase penganggurannya dari 1,2 persen menjadi 1,4 persen naik 0.4 persen, tapi kita berharap job fair ini bisa menekan sebanyak-banyak angka pengangguran terbuka di Lombok Utara,” demikian. (dpi)