Lombok Utara (Inside Lombok) – Air bersih tak kunjung mengalir ke wilayah Gili Meno, Desa Gili Indah, Lombok Utara (Lotara). Kondisi ini pun banyak dikeluhkan oleh masyarakat maupun pengusaha hotel dan restoran yang ada di sana. Pasalnya, dengan tidak mengalirnya air bersih, maka tamu-tamu berkunjung ke Gili Meno semakin berkurang.
Lantaran tak kunjung ada kepastian kapan air bersih kembali mengalir di Gili Meno ratusan masyarakat Gili Indah pun mendatangi DPRD Lombok Utara untuk ikut mendukung aspirasi maupun tuntutan masyarakat soal air bersih. Pasalnya persoalan air bersih tak mengalir di Gili Meno sudah terjadi beberapa kali. Bukan hanya kali ini saja, masyarakat terpaksa harus membeli air isi ulang untuk memasak, mencuci maupun mandi.
“Kami DRPD Lombok Utara sepakat menyatakan dukungan DPRD kepada Pemerintah Lombok Utara untuk segera menghidupkan kembali air bersih yang ada di Gili Meno,” ujar Ketua DPRD Lotara, Artadi di tengah-tengah massa aksi demo, Senin (3/6).
Persoalan tak mengalirnya air bersih ini sudah juga dikeluhkan oleh para pengusaha di Tiga Gili (Meno, Air, Trawangan). Sedangkan jika membawa air dari luar pulau membutuhkan biaya yang cukup besar. Sehingga massa aksi meminta dukungan dari DPRD Lotara sebagai perwakilan suara masyarakat atas aspirasi yang disampaikan.
“Selanjutnya, pernyataan dukungan DPRD Lombok Utara kepada Pemerintah Lombok Utara untuk memerintah perusahaan air minum daerah dayen gunung bisa mandiri, tanpa kerja sama dengan perusahaan lain. Supaya PDAM mandiri,” tuturnya.
Tak hanya persoalan air bersih yang tidak mengalir, tetapi persoalan limbah yang merusak ekosistem laut diduga dilakukan oleh PT TCN. Terkait dengan hal itu, DPRD Lotara nantinya akan melakukan kajian. Jika memang benar hal tersebut terjadi. “Pemutusan kerja sama antara PT TCN dengan PDAM kami harus melakukan kajian supaya kami tidak salah.
Pasti kami lakukan kajian, kami akan undang semua pihak terkait dalam rangka mengkaji yang menjadi tuntutan ibu bapak sekalian,” jelasnya.
Salah satu warga Gili Meno, Masrun menyebutkan air bersih yang tak mengalir di Gili Meno sudah terjadi sejak 3 minggu lalu. Sehingga warga terpaksa membeli air untuk kebutuhan sehari-hari.
“Saat ini tidak ada air, cuma masyarakat itu beli air isi ulang. Mati air sejak Senin, dari 3 minggu lalu. Tapi bagaimana juga kita bekerjasama dengan pemda, harapannya bisa segara hidup air di Gili Meno,” imbuhnya. (dpi)