31.5 C
Mataram
Sabtu, 21 September 2024
BerandaLombok TimurLotim Jadi Juara 1 Penurunan Stunting di NTB

Lotim Jadi Juara 1 Penurunan Stunting di NTB

Lombok Timur (Inside Lombok) – Berbagai cara telah dilakukan dan tenaga terkuras habis demi menurunkan angka stunting di Lombok Timur (Lotim) sesuai dengan target nasional. Kini perjuangan itu mulai membuahkan hasil dengan penurunan angka stunting di Lotim berhasil menjadi yang tercepat penurunannya di antara kabupaten/kota lainnya di NTB.

Lotim sendiri berhasil meraih juara 1 pada penilaian evaluasi kinerja pelaksanaan 8 aksi konvergensi dalam percepatan penurunan stunting kabupaten/kota se-NTB yang berlangsung 5-6 Juni di Mataram.

Menanggapi capaian tersebut, Penjabat Bupati Lotim, M. Juaini Taofik menyebutkan beberapa langkah sudah dilakukannya demi angka stunting dapat diturunkan, salah satunya seperti program yang dijalankan bersama Ketahanan Pangan dan PKK dalam Kesehatan Cegah Stunting di Seribu Hari Kehidupan (Dekapan PKK Canting Srikandi). “Program itu yang melengkapi berbagai inovasi dalam penanggulangan stunting di Lombok Timur yang telah kita lakukan,” tuturnya, Kamis (06/066/2024).

Dalam program tersebut, Juaini memastikan seluruh bantuan dalam penanganan stunting telah dilakukan sebaik mungkin dan tepat kepada sasaran. Sebab, program yang dijalankan selain memberikan bantuan, juga memberikan edukasi kepada masyarakat. “Tidak hanya bantuan, tapi juga edukasi kepada masyarakat sehingga memiliki pemahaman dalam mencegah stunting dari rumah tangganya,” tuturnya.

- Advertisement -

Ditambahkannya juga, penurunan angka stunting tidak terlepas dari dukungan semua pihak yang telah ikut membantu, baik itu dari segi moril maupun materil. Seperti halnya Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Lotim memberikan anggaran senilai Rp300 juta untuk untuk pendampingan dan edukasi sasaran.

Demikian juga disebutkannya dengan dukungan dari pemerintah desa melalui dana desa (DD) untuk penguatan kapasitas kader dalam upaya memberikan edukasi kepada masyarakat. Sehingga Pj Bupati mengaku senang dan bersyukur atas bantuan dari semua pihak yang telah membuahkan hasil.

“Tidak semua mesti bantuan berupa makanan dan lainnya, tetapi yang terpenting juga memberikan pendampingan dan edukasi. Sebab percuma jika hanya diberikan seribu paket tapi tidak didampingi dengan edukasi, pengetahuan itu tidak akan habis seperti halnya makanan atau lainnya,” pungkasnya.

Peran aktif penurunan angka stunting di Lombok Timur tidak hanya dilakukan oleh sektor kesehatan seperti Dinas Kesehatan maupun DP3AKB. Akan tetapi juga melibatkan Kementerian Agama, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, hingga TNI-Polri, bahkan tercatat 15 OPD pada tahun 2023 memberikan dukungan dalam penganggaran penurunan stunting. (den)

- Advertisement -


Berita Populer